Kisah Pemuda NTT Keliling Dunia Perkenalkan Sasando

JAKARTA, SUARALIRA.com - Banyak anak muda yang traveling ke luar negeri membawa misi kebudayaan. Seperti lelaki yang satu ini, dia keliling dunia sambil mengalunkan merdunya musik sasando.
 
Sasando merupakan alat musik petik yang berasal dari Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur. Seorang pemuda asli NTT, Berto Pah (27), sejak kecil sudah piawai memainkan alat musik tersebut.
 
"Sejak umur 6 atau 7 tahun sudah belajar-belajar. Memang ayah generasi penerus dari kakek, jadi saya ikut saja," kata Berto dalam perbincangan telepon dengan detikTravel, Jumat (28/10/2016).
 
Berto awalnya belajar dari sang ayah, Jeremias Aogus Pah, yang dikenal sebagai Maestro Sasando Indonesia. Awalnya ia belajar sasando selama 2 minggu. Kala itu Berto memetik sasando untuk memainkan lagu-lagu daerah.
 
Dia terus berlatih, tak hanya lagu tradisional tapi juga mencoba musik modern. Lama kelamaan keahliannya memainkan alat musik tradisional itu semakin mantap. Pria itu pun mencoba mengikuti ajang pencarian bakat, Indonesia Mencari Bakat (IMB) yang tayang di Trans TV pada tahun 2010.
 
Ia memang tak menjadi juara pertama namun Berto senang bisa semakin memperkenalkan sasando ke khalayak luas. "Puji Tuhan, sekarang itu sudah makin banyak yang suka dengan sasando," tuturnya.
 
Setelah selesai mengikuti ajang tersebut, Berto tak berhenti berkarya. Dia terus berlatih dan berinovasi supaya sasando bisa dimainkan juga bersama dengan alat musik lainnya untuk memainkan musik modern. Jadi tak melulu lagu tradisional, tapi anak muda lainnya bisa lebih mengenal sasando lewat musik-musik yang up to date.
 
"Saya akan terus membuat inovasi baru, dengan menambah beberapa alat, serta efek. Tapi tidak sama sekali merubah bentuk aslinya (sasando)," jelas Berto.
 
Tak hanya bermain musik di Tanah Air, Berto juga seringkali memainkan sasando di luar negeri. Pria yang seringkali bermain sasando sambil mengenakan topi khas NTT, Ti'i Langga ini biasanya ikut menjadi bagian dalam kegiatan promosi pariwisata Indonesia di luar negeri bersama pemerintah, misalnya saja Kementerian Pariwisata.
 
"Ada festival misalnya, kita buat booth di mall. Kita mempromosikan Indonesia di situ. Ada tamu datang saya main dulu, saya memperkenalkan ini sasando asli dari Indonesia," ujarnya.
 
Hingga kini sudah puluhan negara ia kunjungi sambil bermain sasando. Lagu-lagu yang dimainkan pun beragam. Alunan merdu permainan sasando Berto pun tentu bisa membuat warga asing betah mendengarnya.
 
"Kurang lebih sudah sekitar 60 negara saya kunjungi, berjuang untuk memperkenalkan musik saya. Responnya baik banget," ucap Berto.
 
Di sela kegiatan bermain sasando, saat ada waktu luang Berto tak lupa untuk menyempatkan jalan-jalan di negara yang ia kunjungi. Misalnya saja saat ia ikut Festival Folklore di Italia selama 3 minggu belum lama ini, saat ada waktu luang dia langsung keliling kota.
 
"Kebetulan saya dan teman saya ke Italia 3 minggu ikut Festival Folklore mewakili Asia. Dikasih waktu luang juga buat bebas jalan-jalan, saya ke museum ke mana-mana, bebas," tuturnya.
 
Ke depannya, Berto akan terus memainkan sasando. Ia juga berencana mengadakan konser di Tanah Air jelang akhir tahun nanti.
 
"14 Desember saya mau buat konser di Jakarta. Temanya tentang Natal," ucap pria kelahiran Kupang ini. (dtc/sl)