JAKARTA, SUARALIRA.com - Memperingati peringatan Hari Sumpah Pemuda, Ketum Karang Taruna Nasional Didik Mukrianto mengajak pemuda Indonesia untuk terus mengambil peranan dalam pembangunan bangsa. Pemuda disebutnya harus jadi agen perubahan.
"Pemuda Indonesia harus tetap tegak lurus menguatkan komitmen dan konsistensi dalam perannya sebagai moral force. Pemuda harus hadir dan mampu menumbuhkembangkan aspek etis dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan," ungkap Didik kepada detikcom, Jumat (28/10/2016).
Ketua DPP Partai Demokrat itu meminta agar seluruh pemuda Indonesia terus bergerak dan konsisten berperang melawan bahaya narkoba. Juga menentang masuknya ideologi radikal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.
"Terus menjadi penegak serta pengawal moral dan karakter bangsa menjadi agenda utama yang tidak boleh diabaikan," kata dia.
Pemuda pun disebut Didik harus berperan sebagai social control dengan menguatkan wawasan kebangsaan. Juga membangkitkan kesadaran atas tanggung jawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, serta meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik.
"Peka serta peduli terhadap persoalan sosial yang mendera kaum muda dan bangsa Indonesia. Untuk itu pemuda harus tetap berkomitmen dan konsisten untuk berperang melawan pengangguran, kemiskinan dan persoalan sosial bangsa Indonesia," ucap Didik.
"Sebagai kontrol sosial, pemuda juga harus sigap dan hadir membantu saudara-saudara kita yang saat ini sangat menderita karena dampak asap," imbuhnya.
Pemuda Indonesia diminta Didik untuk menjadi agent of change. Sebagai agen perubahan, pemuda menurut anggota Komisi III DPR ini harus konsisten untuk meneruskan dan meneguhkan komitmen dan konsistensi gerakan kepemudaan yang sudah dirintis sejak 1908.
"Untuk terus menjadi pemuda pelopor, pemimpin yang handal dan kuat dalam melakukan terobosan dan mendobrak setiap kebuntuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memperkuat persatuan dan kesatuan serta memperkuat kesetiakawanan sosial di antara pemuda dan bangsa Indonesia," urai Didik.
Tak hanya itu, generasi muda pun menurutnya harus mampu menjadi pelopor kemandirian bangsa serta mampu menghadirkan kepedulian dan jalan keluar bagi kemiskinan. Pemuda dikatakan Didik harus mampu menghadirkan prestasi yang membanggakan bagi Indonesia.
"Bahaya dan ancaman terhadap bangsa ini semakin nyata. Bukan saja ancaman yang berbasis konvensional seperti ancaman invansi militer negara lain, bahaya operasi non militer non perang," tutur dia.
Bahaya tersebut seperti persoalan pengangguran, kemiskinan, bahaya narkoba, ideologi radikal, bahaya ilmu dan teknologi yang tidak dimanfaatkan secara bijaksana. Selain itu juga bahaya kerusakan moral dan karakter bangsa serta kerusakan sumber daya alam dan lingkungan.
"Akankah pemuda hanya berdiam diri? Haruskah pemuda hanya berpangsku tangan menyaksikan kehancuran bangsa ini? Saya yakin jawabannya TIDAK! Pemuda tidak akan pernah berhenti untuk bergerak dengan nurani," tegas Didik.
"Pemuda tidak akan pernah berhenti untuk mempertahankan negeri ini, untuk terus melawan kebatilan, terus berjuang melawan penindasan. Pemuda akan hadir dengan kepekaannya, kepeduliannya, solusinya, kerja nyatanya, komitmennya," sambung dia.
Didik pun mengucapkan selamat Hari Sumpah Pemuda untuk seluruh pemuda yang ada di Indonesia. Ia yakin Indonesia akan semakin maju dengan perjuangan tiada henti dari para pemuda.
"Salam #KesetiakawananSosial, salam #PemudaIndonesia," tandas Didik. (dtc/sl)