PEKANBARU, SUARALIRA.com - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Pekanbaru membantah bahwa masih terjadi pungutan liar (pungli) di terminal setempat.
"Memang hari ketiga, terjadi pungli tanpa sepengetahuan kita. Itu dilakukan oknum tidak bertanggung jawab. Tapi, kini tak ada lagi," ucap Kabid Pengawasan dan Pengedalian Dishubkominfo Kota Pekanbaru, Syaibul Alades di Pekanbaru, Jumat.
Dia mengatakan, setelah peristiwa tersebut terjadi, maka pihaknya langsung melakukan pengecekan dan pengawasan di lapangan secara maraton hingga kini untuk memastikan tidak terjadi pungli.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru merelokasi aktifitas bongkar muat kebutuhan pokok dari Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Arengka menjadi Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BPRS).
Kebijakan itu mulai efektif berlaku pada Jumat (14/10), sehingga terlihat lalu-lalang kendaraan angkutan umum karena fungsi utama terminal melayani penumpang Antar Kota Antar Provini dan Antar Kota Dalam Provinsi.
Berdasarkan data terakhir pihaknya, setiap malam atau mulai jam 22.00 Wib hingga dini hari pukul 05.00 Wib, tercatat sekitar 100 kendaraan melakukan aktivitas bongkar muat.
"Seratusan lebih kendaraan itu, masuk terminal. Tercatat, sekitar 50 unit kendaraan milik pedagang lakukan aktifitas bongkar muat jual beli dan sisanya para porter yang antar sembako dari provinsi tetangga," katanya.
Dia tegaskan, bila oknum institusi itu atau organisasi setempat melakukan pungli di kawasan Terminal BPRS, diharapkan segera melapor kepada pihaknya atau kepolisian.
"Kita tak main-main. Bila terbukti itu (pungli) dilakukan oleh oknum dishub, maka akan kita beri tindakan tegas," terang Syaibul.
Kepala Dishubkominfo Kota Pekanbaru, Aripin Harahap mengaku awal pekan ini, pihaknya belum terima laporan resmi terkait dugaan pungli.
Tapi ia tidak menampik kabar tersebut tersebut. "Intinya, kan di sana itu tak ada pungutan apapun. Kalau ada pungli, itu salah memang," katanya.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus sempat mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap temuan pungli ini karena menimpa para pedangang kebutuhan pokok.
"Ini, akan kami evaluasi. Saya akan panggil tim untuk pembinaan di sana," ungkapnya.
Firdaus meyakinkan, pihaknya akan memberi sanksi yang tegas kepada oknum yang melakukan pungli tersebut.
"Oknumnya akan kita tindak tegas. Jadi para pedagang, kita minta jangan khawatir lagi," tegasnya. (ant/sl)