JAKARTA, SUARALIRA.com - Wakil Ketua Tim Seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ramlan Surbakti mengatakan, Timsel akan melibatkan banyak pihak dalam menelusuri rekam jejak para calon anggota KPU dan Bawaslu.
"Kami akan mengajak BIN (Badan Intelijen Negara), BNN (Badan Narkotika Nasional), dan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan)," kata Ramlan, di Kompleks Kemendagri, Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Ramlan mengatakan, Timsel akan mengajak masyarakat berpartisipasi memberi masukan terkait rekam jejak para bakal calon.
Laporan tersebut bisa dikirimkan melalui e-mail ataupun aplikasi WhatsApp.
"Nanti kami cek kualitas kebenarannya. Tidak bisa percaya langsung. Kasihan kalau rumor tanpa didukung data padahal orangnya bagus," ujar Ramlan.
Menjelang pengumuman hasil pendaftaran yang akan dilakukan pada 25 November, Ramlan mengatakan, pihaknya akan bertemu dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pemantau pemilu.
Ketua Timsel Saldi Isra mengatakan, Timsel juga akan menggunakan data Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sejak tahap kedua, yaitu tes tertulis dan tes kesehatan.
"Banyak penyelenggara yang mendaftar kan bisa dicek kemungkinan pelanggaran etik dari DKPP. Kami akan buka nanti begitu masuk tahap berikutnya," ujar Saldi.
Timsel secara resmi telah menutup pendaftaran pada Kamis (3/11/2016) pukul 16.00 WIB.
Ada 512 pendaftar yang terdiri dari 304 pendaftar KPU dan 208 pendaftar Bawaslu.
Para pendaftar KPU didominasi oleh komisioner KPU di tingkat pusat hingga Kabupaten/Kota. Hal itu juga berlaku bagi pendaftaran anggota Bawaslu. (kpc/sl)