Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo

Polri Blokir 20 Akun Medsos Milik KKB Papua

JAKARTA, suaralira.com - Pemerintah telah memblokir 20 akun media sosial yang dipakai untuk menyebar propaganda terkait aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan, dari 20 akun media sosial tersebut, 16 di antaranya merupakan akun Facebook, tiga akun Twitter, dan satu channel Youtube.

“Ada 20 akun yang sebagian besar itu adalah Facebook, baru Twitter dan Youtube. Youtube sedikit cuma satu, yang Twitter 3, berarti 16 Facebook. Ini sedang diprofiling oleh satgas siber yang ada di Papua,” tutur Karo Penmas.

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang menelusuri admin akun media sosial tersebut.

“Saat ini kami masih melakukan profiling terhadap admin 20 akun media sosial tersebut. Nanti kalau sudah tertangkap akan kita ekspose lagi, sekarang jangan terlalu detail dulu,” kata Karo Penmas.

Sampai saat ini, Polri baru menemukan 20 akun media sosial yang digunakan KKB untuk melakukan agitasi dan propaganda kepada masyarakat,” terang Karo Penmas.

Polri akan terus melakukan patroli siber untuk mendeteksi seluruh akun media sosial yang melakukan agitasi dan propaganda terkait aksi KKB tersebut.

“Sementara ini baru 20 akun media sosial, belum bertambah lagi. Tim kami masih melakukan patroli untuk mencari akun-akun lain yang terkait dengan aksi propaganda dan agitasi KKB itu,” tutur Karo Penmas.

Sebelumnya, Pembunuhan sadis dilakukan KKB di wilayah Nduga, Papua terhadap pekerja PT Istaka Karya. Mereka bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah.

Pasca-peristiwa, tim gabungan berhasil mengidentifikasi 17 orang meninggal dunia. Tim gabungan saat ini masih fokus mencari 4 korban hilang, yang diduga berhasil melarikan diri saat kejadian,” jelas Karo Penmas.

Sedangkan empat orang lainnya yang juga sempat dibawa ke Bukit Puncak Kabo dan melarikan diri, dinyatakan selamat dan sudah dievakuasi. Sebanyak 27 orang dinyatakan selamat dan sudah dievakuasi. Mereka terdiri dari pekerja jembatan, pekerja puskesmas, telkom, dan karyawan SMP.***(red)

 

Sumber: (Hms-Polri)