JAKARTA, SUARALIRA.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini turun tajam hingga hampir 4%. Bahkan Rupiah sempat menembus level Rp13.731 per USD. Padahal, pada perdagangan kemarin, Rupiah masih di level Rp13.100-an per USD.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro meyakini pelemahan ini hanya bersifat sementara. Dia menyebut pemerintah akan tetap menjaga fundamental ekonomi.
"Pokoknya jaga fundamental, jaga kepercayaan, dan pasti ini kan temporer," tegas dia di Kementerian koordinator bidang Perekonomian, Jumat (11/11/2016).
Bambang menyebut pelemahan Rupiah yang terjadi hari ini karena tertekan isu kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed). Kendati demikian, Mantan Menteri Keuangan ini menyebut kenaikan suku bunga bukan berarti ekonomi AS telah membaik.
"Bukan (ekonomi AS membaik) gitu, tapi mereka punya hitungan sendiri," tukasnya.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan Spot Exchange Rate di pasar Asia sempat melemah 498 poin atau 3,79% ke Rp13.635 per USD pagi tadi. Adapun pergerakan harian Rupiah berada di level Rp13.360-Rp13.731 per USD. (okz/sl)