Fakta Tentang Diabetes yang Perlu Diketahui

JAKARTA, SUARALIRA.com - Setiap 14 November dunia memperingati Hari Diabetes. Tujuannya agar makin banyak orang sadar dan memahami kondisi gangguan metabolisme ini. 
 
Karena bila dibiarkan diabetes dapat merusak tubuh dan menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya. Jumlah penyandangnya setiap tahun meningkat dan World Health Organization (WHO) pada tahun 2014 telah memperkirakan bahwa ada sekitar 422 juta jiwa yang terpengaruh.
 
Hal-hal apa saja sih yang seseorang perlu ketahui dari diabetes? detikHealth merangkumnya dari berbagai sumber.
 
Nah untuk meningkatkan kesadaran, tanggal 14 November ditetapkan sebagai Hari Diabetes Sedunia. Kira-kira apa saja sih yang harus diketahui? Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut tulisan kedua tentang fakta-fakta tentang diabetes:
 
1. Anak-anak juga berisiko
Diabetes tidak mengenal umur dan bisa menyerang siapa saja bahkan anak-anak. Anak bisa terkena diabetes tipe satu yang memang karena faktor genetik dan juga tipe dua yang dipicu oleh kegemukan akibat gaya hidup tidak sehat.
 
dr Julistio Djais, SpA(K), MKes, pakar gizi anak dari RS Hasan Sadikin Bandung menjelaskan secara kurva tumbuh kembang, memang anak biasanya mengalami kelebihan berat badan hingga usia 5 tahun. Namun setelah usia 5 tahun akan terjadi penurunan berat badan seiring bertambah tinggi badan anak.
 
Nah, anak yang kembali gemuk saat menjelang puber berisiko mengalami kegemukan hingga remaja, bahkan dewasa. Artinya risiko untuk obesitas juga akan meningkat.
 
2. Bisa diperparah bulimia
Diabulimia adalah sebutan untuk perpaduan kondisi metabolik diabetes tipe 1 dan gangguan makan bulimia. Pengidapnya sengaja tak menyuntikkan insulin agar bisa kurus.
 
Hal ini biasanya rentan dialami oleh wanita muda berusia 15-30 tahun. Seperti diketahui orang dengan kondisi diabetes tipe 1 harus rutin suntik insulin agar bisa menyerap energi dari makanan, namun pengidap diabulimia sengaja menghindarinya agar bisa makan banyak dan tetap kurus.
 
Guru Besar Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Dr dr Pradana, SpPD-KEMD, mengatakan untuk menghindari hal tersebut memang seharusnya pengidap diabetes tipe 1 yang umumnya anak-anak mendapat edukasi. Karena bila diabulimia dibiarkan akan berdampak fatal.
 
3. Berdampak pada kandungan
Ketika seorang wanita hamil dirinya dapat mengalami gejala diabetes khusus yang disebut diabetes gestational. Seperti halnya preeklampsia atau hipertensi saat hamil, diabetes gestational juga cuma muncul saat hamil dan akan kembali normal saat sudah melahirkan.
 
Namun demikian kontrol tetap perlu dilakukan karena bila tidak diabetes dapat berdampak pada janin memengaruhi perkembangannya. Pada skenario terburuk bahkan diketahui bisa menyebabkan kematian janin tiba-tiba.
 
Oleh karena itu wanita hamil sering disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini apa bila ada sesuatu hal yang tak normal.
 
4. Diet dan olahraga jadi kunci utama
Guru Besar Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Dr dr Pradana, SpPD-KEMD, mengatakan bila kondisi diabetes ditemukan dalam kondisi awal, maka sebenarnya seorang pasien diabetes cukup dengan diet dan olahraga saja tanpa perlu bantuan obat.
 
Disarankan agar berat badan berkurang 5-10 persen dan olahraga minimal 30 menit per hari. Bila saat itu target gula darah tak juga bisa dicapai barulah obat diresepkan. Pada kasus yang lanjut suntikkan insulin mungkin juga akan diresepkan.
 
5. Penyakit paling ditakuti
Survei Sun Life Asia Health Index 2015 menyebut diabetes merupakan penyakit yang paling ditakuti di Indonesia. Diabetes berada di urutan pertama dengan persentase 37 persen lalu diikuti oleh penyakit jantung di peringkat kedua dengan 31 persen dan gangguan pernapasan di 29 persen.
 
Di Indonesia sendiri jumlah penyandang diabetes berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013 ada di angka 9,1 juta jiwa atau setara dengan 6,9 persen populasi total. (dtc/sl)