2 Tersangka Misterius Kasus Meranti Berdarah Dijebloskan ke Bui

PEKANBARU (suaralira.com) - Direktorat Reserse Kriminal Umum menahan seorang polisi wanita dan seorang polisi laki-laki karena diduga terlibat penganiayaan Apriadi Tama, pegawai honorer Dispenda Meranti, hingga tewas. Identitas keduanya masih misterius hingga kini.
 
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Surawan membenarkan penahanan tersebut. Terkait identitas, dia mengaku belum bisa menyebutkan dengan alasan masih melakukan gelar perkara.
 
"Bentar, saya sedang gelar (perkara)," ucap mantan Kapolres Bantul, Provinsi Yogyakarta ini, Selasa (15/11/2016).
 
Surawan menjelaskan, kedua tersangka baru kasus penganiayaan berujung maut terhadap penikam anggota Polres Meranti, Brigadir Adil S Tambunan itu, ditahan usai diperiksa penyidik terkait statusnya.
 
Setelah penahanan ini, berkas keduanya bakal dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau untuk diteliti. Hal itu untuk mengetahui apakah berkas keduanya bisa dinyatakan lengkap‎ atau dilengkapi lagi dengan petunjuk jaksa (P-19).
 
"Pemeriksaan sebagai tersangka kemarin merupakan upaya melengkapi berkas," kata Surawan.
 
Surawan menyebutkan, penetapan kedua tersangka baru ini merupakan petunjuk jaksa setelah memeriksa empat polisi yang sebelumnya menjadi tersangka dalam kasus ini. "Penambahan dua tersangka ini, setelah adanya petunjuk dari jaksa yang menyatakan berkas AS, BY, EM dan D," kata Surawan.
 
Sebelumnya, empat tersangka lainnya sudah ditahan Polda Riau karena diduga terlibat kasus Meranti Berdarah. Kejadian ini sendiri berawal dari pembunuhan Brigadir Adil S Tambunan yang diduga dilakukan Apriadi Tama, seorang honorer di kabupaten tersebut.
 
Apriadi Tama kemudian ditangkap Tim Opsnal Reskrim Polres Meranti. Dalam prosesnya, Apriadi Tama meninggal dunia karena diduga mengalami penganiayaan dari petugas.
 
Kejadian ini kemudian memicu kemarahan ribuan warga Meranti dan mendatangi Mapolres. Massa yang marah berusaha membakar Mapolres sehingga terjadi bentrokan dengan polisi. Dalam bentrokan dengan polisi itu, seorang warga bernama Isrusli tewas di depan Mapolres.
 
Peristiwa ini memicu dicopotnya AKBP Asep Iskandar dari Kapolres Meranti. Sejumlah pejabatnya kemudian dicopot dan dibebastugaskan di Mapolda Riau.