BEKASI (suaralira.com) – Walikota Bekasi, Rahmat Effendi dan Wakil Walikota Bekasi, Ahmad Syaikhu di daulat sebagai Bapak Toleransi oleh Umat Kristiani Kota Bekasi. Gelar tersebut berhasil didapatinya karena upaya, dan tenggang rasa sebagai pemimpin daerah, dalam menjaga kesatuan, dan kerukunan umat beragama dalam menjalankan keyakinannya masing-masing.
Seperti diketahui, sejak tahun 2010 silam, saat menjabat sebagai Plt Walikota Bekasi, Rahmat Effendi sudah menggagas nilai-nilai kebersamaan, dan kesatuan, dalam menjaga toleransi umat beragama di Kota Bekasi.
"Yang pertama itu adalah upaya, dimana di Kota Bekasi ada 324.000 umat Kristiani, yang didominasi Khatolik, Protestan, HKBP, dan sebagainya. Ini sudah kita lakukan sejak tahun 2010, sampai kemarin pembentukan deklarasi pada 16 April 2016, yakni Majelis Umat Beragama," ujar pria yang akrab disapa Pepen, usai menghadiri Natal Bersama umat Kristiani di Stadion Patriot Chandrabhaga, Sabtu malam (14/1).
Majelis Umat ini, sambung Pepen, sebagai garda terdepan dalam mebangun komitmen heterogensi, pluralisme, dan kebersamaan yang ada di Kota Bekasi. Oleh itu, sinergitas antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dengan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) diharapkan mampu menjaga kestabilan keamanaan umat beragama.
"Kota Bekasi ini sebagai Kota yang plural. Oleh sebab itu saya berterimakasih kepada Muspida yang turut berperan, dan membantu keamanan serta kenyamanan beragama di Kota Bekasi," ungkapnya.
Dengan predikat itu, kata Pepen, semua umat beragama di Kota Bekasi harus bergembira. Pasalnya, predikat itu semata-mata bukan untuk dirinya saja, melainkan untuk masyarakat Kota Bekasi, agar selalu menjaga kerukunan.
"Siapapun pemimpinanya pastinya harus bersyukur karena ini untuk kepentingan umat, bukan untuk golongan tetapi untuk kepentingan umat," tegasnya.
(oto/sl)