BANGKINANG (suaralira.com) - Ketinggian elevasi permukaan Waduk PLTA Koto Panjang mengalami tren naik. Ini disebabkan meningkatnya curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Meski begitu, tinggi elevasi masih di bawah batas normal.
Manajer Pusat Listrik Unit Waduk PLTA Koto Panjang, Bayu Tuk Windriyo mengungkapkan, tinggi elevasi masih berada di angka 78,10 meter di atas permukaan laut (mdpl) per Minggu, 26 Februari 2017. Sementara elevasi normal di angka 80,6 mdpl.
"Ada peningkatan elevasi. Tapi masih di bawah water level (low water level)," ungkap Bayu, Minggu sore. Ia mengatakan, kenaikan itu tercatat dalam rentang 10 hari berlakangan.
Bayu menjelaskan, kenaikan elevasi karena air peningkatan debit air masuk ke genangan waduk atau inflow karena curah hujan. Namun ia tidak bisa memastikan, bagian daerah hulu mana yang paling berkontribusi menambah inflow.
"Yang jelas, kita menerima (inflow) dari sungai besar. Batang Mahat dan Sungai Kampar sendiri," ujar Bayu. Ia menyebutkan, volume inflow terakhir rata-rata 300 sampai 400 meter kubik per detik.
Sedangkan sebelum rentang 10 hari terakhir, inflow masih di bawah 100 meter kubuk per detik.
Pada periode sebelumnya, kata Bayu, inflow bahkan menyentuh rata-rata 56 dan 62 meter kubik per detik. Ia memperkirakan, inflow akan terus meningkat hingga beberapa hari ke depan.
Bayu mengemukakan, acuannya adalah prakiraan cuaca Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dimana, BMKG memperkirakan keadaan cuaca sekitar waduk masih berada pada musim penghujan hingga April 2017.
"Maret ini masih hujan. Puncaknya di bulan April pada semester I tahun 2017 ini," ujar Bayu. Ia menambahkan, pihaknya menggunakan prakiraan BMKG dalam mengambil langkah pencegahan terhadap dampak dari kondisi genangan waduk. trb/sl