PALU, suaralira.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menegaskan generasi muda bangsa Indonesia harus berani mengggali potensi yang dimilikinya untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
Menurut Menpora Imam, dengan tema "Mendorong Industrialisasi dan Kemandirian Ekonomi Guna Menghasilkan Pemuda Mandiri dan Berdaya Saing" sangat tepat menjadi bekal pemuda untuk menghadapi MEA tersebut.
Hal itu disampaikan Menpora Imam saat membuka pelatihan industri dan kemandirian ekonomi untuk pemuda, di Hotel Best Western Plus Coco Palu, Sulawesi Tengah, Senin (15/5) malam. Menpora imam hadir didampingi Plt. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah dan Kadispora Sulteng Yunan Lampasio.
Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengingatkan jika era milenial dan seiring dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bukan sekedar wacana, namun sudah jelas didepan mata kita semua apalagi sudah barang tentu tantangan bagi generasi muda sebagai penerus estafet keberlangsungan bangsa.
"Di era milineal dan MEA ini saya tegaskan bahwa hendaknya seluruh pemuda harus berani dan mampu menggali potensi diri sehingga masa depan bangsa khususnya dalam persaingan ekonomi global, Indonesia bukan saja sahabat terbaik tetapi sekaligus pangsa pasar terbaik yang menjadi incaran banyak negara," tegas Menpora Imam.
Tak hanya dalam industri, untuk mengangkau sesuatu yang lebih besar, menpora Imam berpesan generasi muda jangan terlena menunggu. Menurut dia, generasi muda harus berani memulai dari hal terkecil.
"dari yang kecil itu jika dirawat dan dijaga akan berbuah hasil besar dikemudian hari, yakinlah para pemuda akan potensi kalian. Saya menunggu, jangan sampai pelatihan berakhir begitu saja di tempat seindah ini, harus ada implementasi dan tularkan kepada pemuda-pemuda yang lain, terus dan tetaplah berkarya untuk bangsa," harap menpora Imam.
Dalam laporannya, Plt. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah mengatakan bahwa Pelatihan Nasional Tenaga Kepemudaan Bidang Industrialisasi dan Kemandirian Ekonomi ini diikuti oleh 300 peserta dari unsur-unsur OKP seluruh provinsi di Indonesia. Dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 15-17 Mei 2017, dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya.
Ditempat yang sama, Kadispora Sulteng Yunan Lampasio menyampaikan, kegiatan semacam ini memiliki nilai yang luar biasa bagi masyarakat Sulteng khususnya dan Indonesia pada umumnya.
"kami pemerintah Sulteng sangat mendukung," kata Yunan.
Pembukaan pelatihan ditandai dengan penyematan tanda peserta kepada dua perwakilan yaitu Rudy dari Sulawesi Selatan dan Rini dari tuan rumah Sulawesi Tengah. Turut serta menghadiri Asisten Deputi Bidang Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda Djunaidi dan Kepala Biro Humas dan Hukum Amar Ahmad.
(rm/sl)