JAKARTA, suaralira.com - Layanan elektronik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada pekan lalu mengalami gangguan. Akibat gangguan ini, terdapat beberapa nasabah yang kehilangan saldo tabungan saat melakukan transaksi secara elektronik.
Meski demikian, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan dana nasabah yang hilang karena kesalahan sistem ini telah dikembalikan oleh Bank Mandiri ke masing-masing rekening.
"Itu besoknya sudah kita kembalikan. Jadi setelah ditarik tunai tidak keluar uangnya tapi terdebet, itu besoknya sudah kita kreditkan lagi semua," ujarnya di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Jalan Widya Chandra IV Nomor 17, Jakarta Selatan, Senin (26/6/2017).
Tiko –sapaan Kartika– berujar, kesalahan sistem ini tidak terlepas dari meningkatnya volume transaksi masyarakat pada Kamis 22 Juni 2017. Sebab, Kamis pekan lalu adalah hari terakhir bekerja setelah Presiden Joko Widodo menandatangani Perpres Nomor 18 Tahun 2017 tertanggal 15 Juni yang berisi tentang cuti bersama bagi pegawai negeri sipil (PNS).
"Kita itu tahun lalu transaksi total itu hanya di sekira 20 juta-30 juta transaksi waktu peak per hari. Average (rata-rata) harian kita itu hanya 12 juta-15 juta per hari. Kalau lagi Lebaran 20 juta-30 juta (transaksi per hari)," jelas dia.
"Kemarin itu, hari Kamis extra ordinary hampir 45 juta transaksi bahkan hampir 50 juta transaksi pada akhir hari, karena banyak gaji dan THR (tunjangan hari raya), kemudian banyak pembayaran-pembayaran, karena hari terakhir kan, sehingga ada kendala di back office," tambahnya.
(oz/sl)