BEKASI (suaralira.com) - Perombakan Alat kelengkapan Dewan (AKD) pada struktur komisi-komisi di DPRD Kota Bekasi saat ini masih sengit. Gerindra sebagai salah satu partai yang memiliki kursi terbanyak ke IV kabarnya hanya mendapatkan posisi sebagai wakil ketua di sejumlah Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kota Bekasi. Ironisnya, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bekasi, Ibnu Hadjar Tandjung menanggapi enteng masalah tersebut.
Pria yang akrab disapa Tandjung ini mengatakan, dirinya sudah legowo untuk menerima posisi Gerindra hanya sebagai wakil ketua disejumlah AKD DPRD Kota Bekasi.
"Dari awal memang sudah ada diskusi dan kesepakatan bersama bahwa setiap partai pemenang mendapatkan posisi ketua disejumlah AKD. Tapi dalam perjalanannya, pasti ada fenomena politik di dalam internal dewan. Jadi sah-sah saja," jelasnya saat dimintai tanggapan.
Selain itu, kata Tandjung, di dalam internal DPRD sendiri, Gerindra tidak cukup kuat untuk memperoleh dukungan saat dilakukannya pengambilan suara atau vooting pada pemilihan posisi ketua AKD.
Dirinya pasrah dan menerima dengan lapang dada hasil putusan internal DPRD Kota Bekasi, terkait posisi AKD Gerindra yang hanya sebatas wakil ketua.
"Setidaknya tahun ini masih ada peningkatan. Sebelumnya kan Gerindra hanya mendapat dua posisi wakil ketua di internal dewan. Tapi saat ini ada tiga posisi wakil ketua di AKD yang diduduki Gerindra, seperti Wakil Ketua Komisi II, Komisi III, dan Wakil Ketua Badan Kehormatan, terangnya.
Ditempat berbeda, pengamat politik, Jiwang Jiputro menyayangkan Gerindra yang meraih 6 kursi di DPRD Kota Bekasi, namun tidak mendapat jatah ketua.
"Alhasil, Gerindra yang menempakan kursi di dewan tidak mendapat jatah ketua AKD diberbagai komisi juga kelengkapan dewan lainnya seperti badan anggaran, badan legislasi, dan lain-lain," beber Jiwang dalam kesempatan yang sama.
Padahal menurutnya, kader Gerindra ada yang menjadi salah satu pimpinan di DRPD Kota Bekasi dengan menempati posisi sebagai Wakil Ketua DPRD.
"Sayang sekali kan jika Gerindra tidak mendapat posisi ketua di AKD. Padahal salah satu kadernya ada yang jadi wakil ketua dewan. Tapi tidak bisa berbuat banyak untuk menempatkan anggota fraksinya di posisi strategis di AKD," tutupnya.
(oto/sl)