Ilustrasi/Net

Ral : Demokrasi Pilkada Jangan Dicederai Dengan Politik Uang

BEKASI (suaralira.com) - Pemilihan Kepala Daerah (Pikada) rentan dengan politik uang atau biasa disebut money politic. Untuk mengantisipasi Pilkada Kota Bekasi tahun 2018 mendatang, DPC Partai Hanura Kota Bekasi tengah menyiapkan 56 anak ranting di tingkat kelurahan untuk mengawasi money politik di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

 

Saat ini, Partai Hanura Kota Bekasi sudah mencapai 60 persen untuk persiapkan struktur anak ranting hingga bulan Desember 2017 nanti, 

 

"Struktur organisasi di semua tingkatan dari tingkat anak ranting maupun PAC yang ada, mereka bertugas menjadi 'Marketing Politic' ke masyarakat 

sekitar lingkungannya, khususnya di kelurahan di tempat mereka berada, maka dari itu tugas pokoknya untuk memperlihatkan kepada masyarakat tentang pola dan kinerja dari itu. Tujuan utamanya, kita berharap dapat membentuk porsonil-personil untuk ditempatkan sebagai saksi di TPS saat Pilkada maupun di Pileg 2019 mendatang," ungkap Ketua DPC  Partai Hanura Kota Bekasi, Syaherallayali.

 

Dijelaskan pria yang akrab disapa Ral, ini sebagai upaya untuk merapihkan struktur organisasi ditingkat ranting maupun kader partai. Sebab, ranting maupun kader adalah motor penggerak partai.

 

"Jika ada teman-teman anak ranting ataupun kader Hanura menemukan  money politic, tentu Hanura dan seluruh kader akan melaporkan itu pada Panwas, sehingga harus melakukan pengawasan untuk mencegah bagaimana agar tidak terjadi politik uang yang menciderai demokrasi," tuturnya.

 

(oto/sl)