JAKARTA, suaralira.com - Sekira 600 pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Jakarta International Container dan Terminal (SPJICT) hari ini menggelar aksi mogok. Aksi tersebut direncakan bakal berlangsung hingga 10 Agustus 2017.
Ditemui dalam aksi tersebut, Sekretaris Jenderal SPJICT Firmansyah mengatakan fakta yang mengejutkan mengenai gaji Direksi JICT. Menurutnya gaji JICT diklaim mencapai Rp2,5 miliar per tahun atau Rp200 juta per bulan.
"Iya itu sekitar segitu, bahkan bisa lebih," ujarnya saat ditemui di Kantor JICT, Jakarta, Kamis (03/08/2017).
Jumlah tersebut lanjut Firmansyah, belum termasuk dengan tunjangan, cuti, dan juga uang THR. Maka jika semuanya dijumlahkan, pendapatan direksi di kisaran Rp4,1 miliar per tahunnya.
"Kalau ditotal semuanya sekira Rp4,1 miliar per tahun," jelasnya.
Bahkan pendapatan Rp4,1 miliar diperkirakan masih bisa bertambah jika diakumulasikan dengan tunjangan lain-lain. Meliputi perawatan mobil, driver, tol, biaya perjalanan, fasilitas kartu kredit, dan biaya kesehatan VVIP.
"Ini tunjangan lain-lain kalau dijumlahkan bisa sekitar Rp400 juta per tahun. Bahkan bisa lebih, karena kan kita enggak tahu perawatan mobilnya berapa. Ini datanya valid, karena ada orang kita yang pegang datanya," imbuhnya.
(okz/ sl)