Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unisma Bekasi (AMUNISI), melakukan aksi solidaritas di depan gedung rektorat

Diduga Tidak Transparan, Unisma di Demo Mahasiswanya

BEKASI (suaralira.com) - Demokrasi adalah sebuah hal yang harus diberlakukan disetiap Perguruan Tinggi (PT) baik itu negeri maupun swasta. Sebab, dari demokrasi itu akan ada sebuah harmonisasi dari pihak kampus dengan mahasiswa.

 

Berbeda halnya dengan mahasiswa Unisma 45 Bekasi, dinilai tidak demokrasi dan transparan terhadap mahasiswa akan data calon mahasiswa baru (maba), membuat Aliansi Mahasiswa Unisma Bekasi (AMUNISI) melakukan aksi solidaritas, Senin (18/9).

 

Aksi yang dilakukan itu, karena tidak adanya lagi demokratisasi terhadap keterlibatan mahasiswa didalam setiap kegiatan, yang seharusnya adalah hajat dari mahasiswa itu sendiri.

 

Dengan tidak adanya transparansi itu,  menjadi satu elemen yang membuktikan, suatu lembaga melakukan penyelewengan atau tidak yang semua tertulis jelas dalam UU SISDIKNAS No 20 Tahun 2003 pasal 48a . 

 

Dalam aksi itu, mahasiswa menuntut beberapa point terhadap manajemen kampus, diantaranya :

 

- Transparansi Anggaran Kemahasiswaan

- Wujudkan Fasilitas yang memadai bagi mahasiswa

- Tingkatkan mutu pendidikan di Unisma

 

Kordinator Lapangan, Fahri mengatakan, ini sebagai aksi puncak dari mahasiswa terhadap kebijakan kampus yang tidak pro terhadap mahasiswa. Apalagi, kata dia, pihak kampus saat ini terkesan menutup-nutupi hal-hal yang harusnya diberitahukan ke mahasiswa.

 

Aksi ini, lanjut Fahri, akan menjadi aksi awal hidupnya mahasiswa Unisma yang sudah lama tidak menyuarakan kebenaran.

 

"Sudah sejak lama, mahasiswa Unisma Bekasi tertidur. Ketiadaan organisasi tertinggi di kampus (BEM-KM) merupakan salah satu yang menyebabkan kekosongan dinamika. Mahasiswa berubah menjadi pragmatis. Bahkan, individualis. Malah, cenderung ke arah hedonis. Mahasiswa takut terancam Drop-Out (DO) dan mendapat nilai buruk, daripada menyuarakan hak dan kebenaran," tegasnya.

 

(oto/sl)