MoU Damkar Kota & Kabupaten Bekasi

Diharapkan Mampu Tangani Kebakaran Dengan Cepat

BEKASI (suaralira.com) - Untuk meningkatkan kerjasama penanganan kebakaran diwilayah perbatasan, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi teken MoU dengan Dinas Damkar Kabupaten Bekasi, Rabu (15/11).

 

"Sebenarnya dulu sudah ada MoU, namun karena saat ini sudah berubah Dinas makanya kita perbaharui. Harapannya penanganan kebakaran wilayah perbatasan semakin baik," ucap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Aceng Solahudin.

 

Menurut Aceng saat ini jumlah kejadian Kebakaran cukup tinggi, angkanya mencapai 190 kasus hingga Oktober 2017. Kerugian pun mencapai puluhan miliar rupiah, dan korban jiwa satu orang. Tingginya angka itu harus di imbangi dengan penanganan kebakaran, salah satunya dengan kerjasama wilayah perbatasan seperti Kabupaten Bekasi, DKI Jakarta, Kota Depok dan Kabupaten Bogor.

 

"Ini baru Kabupaten Bekasi, besok Bogor dan seterusnya. Intinya dengan kerjasama ini akan membantu penanganan kebakaran di wilayah perbatasan," bebernya.

 

Saat ini Dinas Damkar Kota Bekasi baru memiliki sentra penanganan kebakaran di tiga wilayah, diantaranya Kecamatan Medan Satria, Mustika Jaya dan Jatisampurna. Target tahun ini, kata dia, ada enam wilayah kecamatan yang akan di bangun untuk posko Damkar.

 

"Kita baru punya 14 kendaraan dan sekitar 400 karyawan atau pegawai, dan ini masih sangat kurang karena pada RJPMD Kota Bekasi untuk tahun ini minimal memiliki 70 armada," jelasnya.

 

Tahun ini, kata Aceng, sedang di bangun tiga posko lagi untuk di wilayah kecamatan Kota Bekasi, diantaranya di Kecamatan Rawa Lumbu, Bekasi Timur dan Bekasi utara. Targetnya seluruh kecamatan di Kota Bekasi memiliki posko Damkar. Untuk penambahan armada tahun 2017, akan di beli tiga armada baru berkapasitas 4.000-5000 liter, serta penambahan jumlah personil.

 

"Harusnya 15 menit setelah kejadian tim Damkar sudah di lokasi, sehingga harus ada posko yang terdekat, minimal di masing-masing kecamatan," tutupnya.

 

(oto/sl)