Syofyan Antoni,SE Remaja Mesjid Menuju DPRD Inhu

Inhu, suaraliracom - Pemuda masjid yang satu ini memang dikenal luas di Inhu khsusnya di Rengat. Salama ini mengabdi sebagai kontraktor ia rasakan belum memuaskan, apa lagi belum bisa berbuat banyak untuk anak yatim, pakir miskin dan orang jompo serta mengabdi untuk kemajuan dunia pendidikan agama Allah swt.
 
Demi untuk membela umat tidak cukup hanya berdakwa dari masjid ke masjid, dari daerah ke daerah, dari mimbar ke mimbar.
 
Untuk itu katanya, semua umat seiman maupun pemeluk agama apapun wajiblah masuk ke dunia politik. Untuk membantu umat kita bisa masuk ke legislatif, eksekutif dan yudikatif.
 
Alasan pemuda yang dikenal dekat kepada berbagai lapisan masyaralat ini memilih calon dari partai Nasdem Dapil Inhu 1 momor urut 4 pada Pemilu 2019.
 
Ia memilih menuju parlemen di DPRD Inhu karena usulan dari warga 3 kecamatan Dapil Inhu 1 (Rengat, Rengat Barat dan Kuala Cenaku). Katanya, dengan kita duduk di DPRD Inhu maka kita dapat membela umat seiman kita khsusnya dan umat lainnya khususnya untuk pendidikan
 
Karena dengan pendidikan sekolah agama apapun dan agama Islam kita bisa melahirkan generasi pemimpin yang agamis yang taat kepada Allah swt yang pada dasarnya bisa jadi pemimpin yang amanah dan tidak melakukan tindak pidana korupsi.
 
Peria yang akrap disapa bang Yan ini berpendapat bahwa agama harus dibarengi politik. Dan politik mesti dibentengi agama. Karna apapun yang kita masuk ke dunia politik di Indonesi, syarat pertama adalah Percaya Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 
Nah katanya, Tuhan Allah Yang Maha Esa melarang berbuat tercelah, misalnya melakukan tindak pidana korupsi.
 
Bila ia terpilih dan duduk di DPRD Inhu nantinya yang utama diperjuangkannya adalah anggaran untuk pendidikan agama apapun dan untuk agama Islam bisa berupa pendidikan MDTA, MI, Mts, MA/MAK dan Perguruan Tinggi Islam.
 
Perjuangan itu akan dituangkan kedalam anggaran APBD Inhu selama ia duduk di DPRD Inhu nantinya kelak.
 
Selain itu, katanya kita akan membuka lapangan pekerjaan dan kedaulatan pangan serta harga sembako yang terjangkau.
 
Ia bersama Bupati Inhu nantinya akan terus memperjuangkan untuk menganggarkan untuk pendidikan terutama untuk pendidikan agama apapun dan agama Islam.
 
Silahkan yang lain berpendapat berbeda dengan kami katanya, jika agama tidak boleh dicampurkan dengan agama.
 
Bagi bg Yan ini, politik haruslah dibentengi dengan ajaran agama. Dengan benteng agama maka kita jauh dari tindakan tercelah seperti melakukan tindak pidana korupsi. Jika kita tidak membentengi politik dengan ajaran agama Tuhan Allah swt maka kita sering khilap dan tidak amanah. 
 
Ia memilih jalan duduk di DPRD Inhu untuk berjuang membentuk generasi tangguh yang agamis. Melalui anggaran pendidikan yang besar di APBD Inhu kelak maka generasi penerus mantinya dapat menjadi penguasa di Eksekutif, legislatif dan Yudikatif yang jauh dari perbuatan keji dan mungkar yang dilaknat Allah.
 
Jika generasi penerus duduk di eksekutif yakni jadi Camat, Bupati, Walikota, Gubernur dan Presiden maupun menteri juga andai jadi kepala Dinas maka beliau diharapkan terus menganggarkan untuk pendidikan dan pengembangan agama Allah.
 
Jika duduk di Legislati maka mereka bisa menyetujui dan menganggarkan di APBD/APBN untuk pendidikan dan pengembangan siar agamanya.
 
Terus jika mereka kelak duduk di Yudikatif jadi Hakim maka jadilah hakim yang adil dan tetap di jalan yang diredhoi Tuhan Allah swt serta tidak melakukan tindak pidana korupsi dan suap makan uang haram, karna selama ini banyak oknum Hakim kena OTT oleh KPK "ya tetap amanah dan agama maupun Pancasila tetap jadi landasan pedoman hidup dalam menjalankan tugas dan amanah, insha Allah dan taatlah beribadah karna kita tidak cukup dengan berzikir, jika kelak kita kaya maka kita haruslah membangun masjid dan rajin bersedekah. Jamaah masjid akan mendoakan kita maka jika kita mati akan mengalir pahala kepada kita di alam kubur dan akhirat. Nama dan smal baik kita akan tetap dikenang," pesannya.***(Harmaein)