BEKASI, suaralira.com - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri merespon positif keinginan Pemerintah Kota Bekasi membuka Balai Latihan Kerja tambahan yang bisa memfasilitasi lebih banyak warga Kota Bekasi. Hal ini bermaksud mengikuti pelatihan untuk peningkatan keterampilannya.
"Maksud tersebut bisa dikolaborasikan dengan program kami, yakni pembangunan BLK mini berbasis komunitas," ucap Hanif di Bekasi, Kamis (28/03).
Sebelumnya Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan keinginannya membangun BLK tambahan di sekitaran Mustikajaya atau Bantargebang. Sebab kehadiran Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri CEVEST memfasilitasi peserta pelatihan dari seluruh Indonesia.
"Kami ingin BLK yang didirikan nantinya khusus untuk warga Kota Bekasi, agar bisa lebih banyak warga yang mendapatkan pelatihan. Namun instruktur juga materinya, tetap berkolaborasi dengan CEVEST," ucap Rahmat.
Menanggapi keinginan tersebut, Menaker mengatakan bahwa Pemkot Bekasi bisa mengelaborasikan maksudnya dengan program Kemenaker yang kini tengah menggencarkan pendirian BLK mini berbasis komunitas.
"Disebut mini karena hanya fokus pada satu kejuruan saja. Berbasis komunitas sebagai bagian dari instruktur pematerinya," ucap Hanif.
Pendirian BLK mini berbasis komunitas ini sudah digulirkan sejak tahun 2017 dengan total 50 unit yang terbangun. Setahun berselang, jumlah BLK mini komunitas terbangun naik menjadi 75 unit.
"Lalu mulai tahun ini, pembangunannya digencarkan hingga seribu unit sepanjang 2019 dan diproyeksikan menjadi 3.000 unit tahun 2020," katanya.
Total anggaran yang siap digelontorkan untuk pembangunan 1.000 BLK mini komunitas tahun ini mencapai Rp 1 triliun. Sehingga satu BLK mendapat alokasi Rp 1 miliar.
"Dananya bisa digunakan untuk pembuatan gedung, pembelian alat, juga untuk keperluan instruktur dan materi pelatihannya," katanya.
Selama dua tahun awal, Kemenaker akan tetap mendampingi keberadaan BLK mini tersebut untuk membantu kesesuaian peserta pelatihan dengan kebutuhan dunia usaha. (hbk/sl)