Simpang kanan (Riau), Suaralira.com -- Kedatangan awak media suaralira.com kesalah satu kantor penghulu bukit damar kecamatan simpang kanan, kabupaten rokan hilir Provinsi Riau, meninggalkan kesan dan pesan yang kurang baik, kamis(5/9/2091).
Ketika awak media hendak silaturahmi dengan datuk penghulu bukit damar kecamatan simpang kanan, dengan spontan para staf penghulu bukit damar langsung melontarkan bahasa, "maaf pak kami tidak bisa meladeni bapak dikantor kami ini, sudah sangat banyak Wartawan, kami tidak bisa lagi menerima bapak dikantor kami ini".
Padahal misi dan visi awak media bukanlah mau berlangganan, melainkan hanyalah silaturahmi, disini bisa dikategorikan para staf penghulu bukit damar sudah langsung mengusir kuli tinta tersebut.
Bermodalkan pernyataan staf penghulu bukit damar tersebut, kuli tinta langsung mempertanyakan alasan para staf tersebut, langsung menunjukkan gambar kelender yang mengejutkan, ini pesan dari langganan kami pak, kalau ada yang datang tunjukan aja ini, disitu tertuang beberapa nama orang yang berpropesi sama seperti, awak media suaralira.com dengan nada yang sangat remeh.
Tidak berhenti sampai disitu, awak media mencoba bertanya lagi kepada staf penghulu bukit damar, dimana keberadaan bendahara desa kita, dengan tujuan berapa sih nilai rupiah yang dikeluarkan penghulu bukit damar kepada beliau sehingga mengajari para staf penghulu bukit damar membuat begitu.? agar setiap wartawan yang datang tunjukkan aja ini, dan tidak lagi melayani wartawan lain.
Staf penghulu bukit damar tersebut juga mengelak dengan sombongnya memberikan seribu alasan, "bendahara lagi tidur diruangannya tidak bisa diganggu sebab tidak enak badan, " ujarnya.
Tampak jelas sudah bahwa staf penghulu bukit damar sangat alergi dengan kehadiran kuli tinta tersebut, terkhusus Media online suaralira.com yang bertugas di bagan batu dan memandang sebelah mata.
Dihimbau kepada pihak terkait untuk meninjau ulang kinerja para staf penghulu bukit damar, agar kedepan tidak ada lagi yang seperti ini, karna tugas seorang kuli tinta sangatlah mulia, maju mundurnya negara ini akibat dari pemberitaan para kuli tinta. (jm/sl)