Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil, SH, M. Kn, saat membuka kegiatan, Musabaqoh Qira'atil Kutub (MQK) antar Santri Dayah di Halaman Islamic Center, Jalan Ir. Juanda, Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa (10/09/19)

Bupati Aceh Tamiang, Buka Musabaqoh Qira'atil Kutub, Antar Santri Dayah

ACEH TAMIANG (NAD), Suaralira.com -- Bupati Aceh Tamiang Mursil, SH., M.Kn., secara resmi membuka kegiatan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) antar Santri Dayah dalam Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa (10/09/19).
 
Kegiatan tersebut dipusatkan di Halaman Pusat Keislaman (Islamic Center), Jalan Ir. Juanda Karang Baru,  Kabupaten Aceh Tamiang.
 
Perlombaan tersebut baru pertama sekali digelar oleh Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Tamiang, diikuti oleh 85  Santri dari seluruh Dayah yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang.
 
Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil dalam arahannya usai membuka kegiatan tersebut mengatakan, Musabaqah ini adalah sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan Pendidikan Dayah. 
 
Hal ini upaya untuk memperbaharui semangat kita dalam mendidik kader-kader ulama, Da’i, Mubaligh, Ustadz yang sangat dibutuhkan masyarakat.
 
“Kita harus optimis kedepan, santri-santri yang menempuh jalur pendidikan dayah atau pesantren, punya kemampuan untuk bersaing dengan anak-anak di luar, yang menempuh jalur pendidkan umum”, kata Bupati Mursil
 
Dijelaskannya, bahwa program tersebut merupakan kegiatan nasional bagi para santri di Dayah, diselenggarakan setiap dua (2)  tahun sekali, sebagai upaya perhelatan para santri dalam meningkatkan prestasi akademik, khususnya dalam kajian kitab kuning (kutub at-turats), yang selama ini menjadi primadona atau ke-khasan dalam kajian keilmuan di Dayah.
 
“Meski Dayah identik dengan kitab kuningnya, santri-santri juga harus dibekali dengan keterampilan lainnya yang mampu menunjang karir dan daya saingnya untuk membangun negeri”, pesan Bupati kepada para Pimpinan Dayah.
 
Diungkapkannya juga  bahwa lulusan-lulusan terbaik dayah,  tidak serta merta bekerja dalam ruang lingkup dayah dan pesantren dan untuk menjadi ustadz. Ini tidak akan cukup, ungkap Mursil, maka dari itu penguasan disiplin ilmu lainnya harus juga dikuasai, tutup Bupati
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidkan Dayah, Tarmihim, selaku Ketua Panitia Penyelenggara dalam laporannya sebelumnya, menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut akan berlangsung selama 3 (tiga) hari. Mulai dari tanggal 10 sampai dengan 12 September 2019, diikuti 19 peserta Tingkat Wustha, dan 66 peserta Tingkat Ulya. 
 
Dan cabang musabaqah yang dilombakan antara lain, Fiqh, Ushul Fiqh, Hadits, Tafsir, Tauhid, Tarikh, Akhlaq, Nahwu dan Pidato Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia.
 
Kegiatan tersebut ikut dihadiri, Ketua MPU Kabupaten aceh Tamiang,  Ilyas Mustawa, Kepala Baitul Mal Mulkan Tampubolon dan para Pendiri Dayah Dalam Kabupaten Aceh Tamiang  serta sejumlah peserta dari santri-santri Dayah dalam Kabupaten Aceh Tamiang juga tamu undangan lainnya. (Tarm / SL / Humas)