ACEH TAMIANG ( NAD), Suaralira.com -- Car Free Day atau Hari Bebas Kenderaan Bermotor berjalan sukses, usai di launching Bupati Aceh Tamiang, H Mursil, Minggu (24/11).
Hal itu terlihat sejak pukul 6.00 Wib, pagi tadi ratusan masyarakat dengan antusias memadati area seputaran kantor Bupati Aceh Tamiang di Karang Baru.
Bupati H Mursil didampingi Wakil Bupati, Tengku Insyafuddin ST dan jajaran Forkopimda, terlihat melepaskan ratusan balon ke udara sebagai tanda di launchingnya CFD perdana di Aceh Tamiang.
Selanjutnya, usai CFD di launching, ratusan masyarakat yang tadi memadati di area, langsung melakukan senam bersama para pejabat Pemkab dan jajaran Forkopimda Aceh Tamiang.
Salah seorang warga usai mengikuti kegiatan tersebut sempat menyampaikan harapannya, agar kegiatan Car Free Day yang digelar Pemkab Aceh Tamiang bisa terus berlanjut, setelah di launcing Bupati, tidak hanya sekaki ini, ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat sangat antusias dan mendukung kegiatan Car Free Day ini karena banyak banyak hal yang positif selain olah raga dan kegiatan sosial artinya Pemkab peduli dengan masyarakat karena mengajak untuk hidup sehat, "semoga kegiatan ini bisa berlanjut terus ", ujarnya.
Sementara dibalik kesuksesan CFD yang di gelar Pemkab Aceh Tamiang, ada beberapa warga sempat mengungkapkan sedikit kekecewaannya terhadap panitia CFD. Karena saat pembagian kupon ada sejumlah warga yang ikut moment tersebut, tidak kebagian kupon.
"Seharusnya tadi panitia bisa lebih selektip karena ada warga yang menerima kupon double, sementara ada yang tidak menerima ", katanya.
Pantauan media, rangkaian kegiatan CFD usai di launching, umumnya berlangsung di seputaran kompleks perkantoran Bupati Aceh Tamiang.
Diantaranya, Senam Massal, Sepeda santai, Jalan santai, Donor darah, Festival drum band, Gebyar Gisa yaitu Gerakan Indonesia Raya Sadar Adminduk, Lomba Mewarnai, Jambore IPSI dan Sepatu roda, terlihat berjalan lancar.
Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) bertujuan untuk mensosialisasikan pada masyarakat untuk menurunkan ketergantungan terhadap kendaraan bermotor.
Kegiatan tersebut biasanya didorong oleh aktivis yang bergerak di bidang lingkungan dan transportasi, umumnya diiringi dengan serangkaian kegiatan lainnya. (tarm / SL)