ACEH TAMIANG (NAD), Suaralira.com -- Keamanan pangan merupakan salah satu isu sentral yang berkembang dimasyarakat, karena masih terdapat kasus keracunan bahan pangan, kata Asisten Administrasi Umum Setdakab, Adi Darma, saat membuka Koordinasi Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan, berlangsung di Hotel Morielisa, Karang Baru, Jumat (06/12/19).
Dengan semakin meningkatnya kesadaran dan tuntutan masyarakat terhadap makanan yang sehat dan halal maka keamanan pangan mesti terjamin, terutama dari bahan yang berbahaya.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang sangat mendukung koordinasi atas peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya, ujar Adi Darma di kegiatan Koordinasi tersebut.
Menurutnya, kabupaten aceh tamiang merupakan salah satu pintu masuk barang dari medan menuju Aceh, termasuk produk pangan. Kondisi ini di satu sisi menguntungkan, namun di sisi lain, Pemerintah mesti mengamankan jalur pemasukan barang, guna mencegah masuknya produk-produk pangan ilegal dan tidak aman ke Aceh, ujarnya.
Koordinasi ini sebagai upaya menjaga pangan tetap aman, higienis, bermutu, dan halal dan juga mencegah cemaran biologis dari bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat”, ujar Adi Darma.
Perkembangan teknologi industri pangan dan teknologi informatika komunikasi, turut mendasari pentingnya dilakukan peningkatan koordinasi pembinaan dan pengawasan obat dan makanan di daerah, kata dr Catur Haryati Kepala Dinas Kesehatan dalam laporannya di kegiatan koordinasi tersebut.
Selain itu lanjutnya, sebagai wujud mengimplementasikan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2017, tentang Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan, dalam rangka meningkatkan cakupan pengawasan pangan di daerah.
Kegiatan tersebut menghadirkan Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Aceh, Zulkifli. Di ikuti beberapa anggota DPRK dari Komisi III serta seluruh perwakilan SKPK dijajaran Pemkab Aceh Tamiang. ( tarm / SL)