Redelong (NAD), Suaralira.com -- Permasalahan sampah akan dapat dipecahkan dengan baik apabila peran aktif masyarakat meningkat, sehingga dapat membudayakan cara pembuangan sampah yang baik mulai dari lingkungan rumah tangga hingga ketempat pembuangan sampah (TPS).
“Kita mengajak peran aktif masyarakat tentang lingkungan bebas sampah memupuk responsif masyarakat guna meningkatkan kualitas kebersihan dilingkungan kita”, demikian disampaikan oleh Camat Bener Kelipah Safriadi S Pd M Pd terkait Giat Bener Kelipah "salam memerangi sampah" di Ruang Kerjanya, Sabtu (25/1/2020).
Lanjut Camat Safriadi, kontribusi terbesar produsen sampah di Kabupaten Bener Meriah umumnya adalah sampah rumah tangga yang belum terkelola dengan baik, strategi yang diterapkan dengan sistem kumpulkan dan buang, belum sepenuhnya menyelesaikan masalah, penumpukan di TPS dan keluhan masyarakat di dekat lokasi TPA menjadi permasalahan tersendiri, seolah problem sampah menjadi momok yang sulit untuk di selesaikan, jelasnya.
Menurut Camat Bener Kelipah Safriadi S Pd M Pd, kita mengapresiasi langkah pengelolaan sampah yang dilakukan kampung jongok meluem, karena ternyata permasalahan sampah dapat di selesaikan di tingkat kampung Tampa.
“Kita berharap dengan terbitnya peraturan Bupati tentang prioritas penggunaan Dana desa, dimana penanganan Sampah merupakan Salah satu prioritas, diharapkan kampung lain juga membuat inovasi yang dapat menyelesaikan permasalahan sampah ini, "tutup Safriadi.
Sementara ditempat terpisah, Reje Kampung Jongok Meluem Kecamatan Bener Kelipah, Muklis melihat hal ini sebagai masalah, sekaligus potensi untuk dikelola dengan baik, dengan memanfaatkan dana desa, ungkapnya.
“Dengan jumlah penduduk 296 jiwa dengan menggunakan asumsi nasional (0,8 kg/jiwa), maka sampah perhari yang di hasilkan masih di angka yg relatif kecil, yaitu sekitar 250 kg/hari. Sehingga masih sangat mungkin untuk di tangani secara mandiri”, kata Mukhlis.
Sambung Mukhlis, dengan memanfaatkan dana desa tahun anggaran 2019 yang lalu, kampung Jongok Meluem membuat tempat pembakaran sampah, dengan memodifikasi cincin sumur yang dibuat layaknya tungku pembakaran, dan alhadulillah saat ini tidak Ada lagi sampah yang bertebaran.
“Memang saat ini pola yang kita gunakan adalah dengan memilah sampah organik dan non organik, yang organik kita buang ke kebun kopi, dan yang non organik kita bakar di dalam tong sampah, kata Mukhlis mengakhiri penjelasannya.
Sementara Sekcam Bener Kelipah Anwar S TP M Si ketika dimintai tanggapanya secara singkat mengharapkan, “Kita berharap semoga apa yang kita lakukan hari ini, akan menjadi kegiatan yang bermanfaat dan mendidik untuk dapat menjadi penyambung kepada masyarakat dilingkungan masing-masing, khususnya di Kecamatan Bener Kelipah”, kata Anwar Singkat. (Dk/Bm/sl)