RADELONG (NAD) suaralira.com - Sumber mata air atau Bendungan Jelobok adalah salah satu anugrah yang di berikan Allah SWT bagi masyarakat Kecamatan Bener Kelipah. Dimana bendungan terletak dalam hamparan kebun kopi dan mata air yang tidak henti-hentinya mengalir walaupun di musim kemarau.
Sudah berpuluh-puluh tahun masyarakat Bener Kelipah memanfaatkan sumber air ini sebagai Hulu Sungai untuk mengairi sawah, untuk air minum dan kebutuhan lainnya. Disamping itu juga dijadikan sebagai tempat mencari ikan, kata Camat Bener Kelipah Safriadi, SPd MPd melalui pesan singkat Whatsappnya kepada suaralira.com.
Menurut Camat Bener Kelipah Safriadi yang didampingi oleh Sekcam Anwar Sahdi STP MSi menuturkan, dahulu sumber air jelobok adalah ikon pemersatu masyarakat, karena saat sebelum bulan puasa (gayo:lo megang-red) selalu ada tradisi pesta rakyat menguras air jelobok (gayo:munemak kulem-red) dan setiap orang dengan bebas mengambil ikan-ikan hasil tangkapanya, tuturnya.
Katanya, setelah persawahan mulai beralih fungsi menjadi kebun kopi, berlahan-lahan tradisi ini mulai luntur bahkan hilang akibat jalur yg biasanya dijadikan tempat menguras bendungan (gayo:penyoahen) sudah menjadi lahan perkebunan kopi masyarakat, sehingga tidak memungkin lagi menguras bendungan sumber air jelobok.
“Sudah hampir 15 tahun sumber air jelobok ini tidak pernah di kuras dan salama itu pula masyarakat memanfaatkan air dengan kwalitas yang memprihatinkan. Kondisi yang sangat miris dimana masyarakat yang bermukim di dekat sumber mata air, tapi terpaksa menggunakan air dengan kwalitas yang tidak layak untuk dikonsumsi, berminyak, berbau dan membawa sampah," beber Safriadi.
Safriadi lebih lanjut menjelasakn, Alhamdulillah inisiasi penerbitan qanun perlindungan sumber air jelobok mendapat respon positif dari masyarakat sekitar. Sehingga bendungan sumber air jelobok memiliki aturan yang memungkinkan masyarakat kedua kampung dapat bertindak tegas terhadap orang yang merusak ke asrian bendungan sumber air jelobok, ungkapnya.
Qanun nomor 01 Tahun 2020 Tentang Perlindungan Bendungan Sumber Air Jelobok merupakan era baru pengelolaan dengan penekanan pada azas kekeluargaan, tanggungjawab bersama, kelestarian dan keberlanjutan, peningkatan manfaat, kearifan lokal dan kepastian hukum.
Safriadi lebih jauh juga mengatakan, untuk tahap awal tahun ini sesuai arahan Bapak Bupati Bener Meriah di bendungan jelobok akan dikembangkan ikan air tawar dengan memprioritaskan ikan endemik yang sudah pernah ada. "Kita pastikan bahwa program ini akan bersinergi dengan masyarakat sekitar terutama Kampung Bener Kelipah Selatan dan Gunung Musara, jelasnya yang diamini oleh Sekcamnya.
Insya Allah kedua kampung ini akan menjadi pelaksana sekaligus penerima manfaat dari program ini hal ini disampaikan oleh Sekda Bener Meriah Drs Haili Yoga MSi melalui Kabag Kesmas Setdakab Bener Meriah Sahlan Suda Lingga Lc MTh ketika meninjau bendungan tersebut.
Dengan didukung alumni mahasiswa program Aceh caroeng sebanyak 11 mahasiswa, beberapa tahun lalu sudah mendapat pendidikan tentang perikanan di Aceh Selatan, kata kabag Kesmas Sahlan Suhada lingga Lc MTh.
Kemarin Kamis (30/1/2020) kita melaksanakan survei lokasi dan memang layak untuk dikembangkan. "Insya Allah program ini akan dibagi dalam tiga segmen yaitu pembersihan, pelepasan bibit dan perawatan,” harap Sahlan Suhada Lingga.
Sementara Reje kampung Gunung Musara Sofyan dan Reje Kampung Bener Kelipah Selatan Tgk Ramadhan, SAg, ditempat yang sama juga memberikan komentarnya, dan terima kasih kepada pemerintah daerah yang langsung memberi dukungan program untuk pengembangan Bendungan Jelobok ini, jelasnya.
Lanjut Reje tersebut, kami bersama masyarakat akan menjaga dan mengarahkan sebagian Dari dana desa untuk mendukung program ini, “Insya Allah kita akan arahkan kegiatan penerangan Lampu Jalan ke lokasi ini sehingga memudahkan dalam merawat dan menjaga agar tidak terjadi pelanggaran qanun yang sudah di sepakati. Semoga program ini memberi kemanfaatan yang luas bagi seluruh masyarakat," tutupnya.
Secara terpisah Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi ketika diminta penfdapatnya terkait Bendungan Jelobok tersebut secara singkat menyampaikan, kedepan bendungan sumber air jelobok akan menjadi objek wisata ikonik bagi Kecamatan Bener Kelipah bahkan mungkin Kabupaten Bener Meriah.
“Pemerintah Daerah pasti akan membantu, seterusnya akan ada program pengembangan yang diarahkan ke sana dengan harapan kita masyarakat mampu berperan aktif dalam menjaganya. Insya allah kita berharap lingkungannya terjaga, sejahtera masyarakat," kata Bupati Singkat.
Tampak juga jadir dalam kunjungan tersebut salah sorang staf dari Bagian Adpem Setdakab Bener Meriah. (dk/sl)