Bagan Manunggal (Riau), Suaralira.com -- Maraknya pemberitaan yang berkembang di media sosial, tentang galian draenase yang ada di Kepenghuluan Bagan Manunggal Kecamatan Bagan Sinembah, membuat datuk penghulu johan taruna meluruskanya agar nantinya publik bisa menilai, kamis (27/2/2020).
Johan menerangkan kepada awak media Suaralira.com bahwa memang benar galian draenase, yang ada di desa manunggal dana padat karya tunai, yang harus di kerjakan oleh masyarakat, "bukan di kerjakan pakai alat berat, tapi perlu diperhatikan.
Alat berat di pergunakan hanya untuk membongkar urat pohon besar, kemudian akar-akar kayu yang sulit untuk dikerjakan masyarakat, dan batu-batu besar, berikutnya memindahkan tanah-tanah galian biar tampak rapi.
Selanjutnya di kerjakan alat berat, seperti penjabaran saya JOHAN taruna, itu semua kan kita sudah Berkoordinasi dengan konsultan dan pihak-pihak lain yang terlibat dengan proyek tersebut, "bukan semata-mata mengambil untung, "cetusnya.
Awak mediapun mempertanyakan kembali kepada kades, dilokasi mana yang di kerjakan masyarakat langsung.?
Dijawab datuk penghulu, hampir semua dikerjakan langsung oleh masyarakat, bisa ditanyakan langsung kemasyarakat saya," paparnya.
Dengan tidak membuang banyak waktu, awak medipun mengkonfirmasi salah satu warga, memang benar pak, galian di ujung jalur satu dengan jalur dua kami yang mengerjakan, sesuai dengan papan plang, yang mempunyai volume galian 200m, L:0,06cm T :0,8cm dengan nilai pekerjaan Rp.50.000.000 juta, pungkasnya saat di konfirmasi awak media.
Selanjutnya awak media kembali mengkonfirmasi datuk Penghulu bagan manunggal JOHAN tentang bagaimana tanggapan dari pihak berwajib yang di percayakan mengawasi proyek tersebut.
Dengan lugas, pak Kades menjawab, proyek galian draenase dengan volume 200 m, L:0,06cm,T:0,8cm nilai pekerjaan Rp.50.000.000 juta sudah di setujui konsultan, sudah di survei kelapangan, sudah diukur disaksikan oleh bhabinkamtimas, polsek bagan sinembah, babinsa dari koramil bagan sinembah.
Jadi kalaulah ada penyimpangan yang menurut masyarakat, tidak pas dengan kinerja datuk penghulu bagan manunggal, JOHAN taruna siap diproses secara hukum yang berlaku di NKRI.
Memang saya akui dengan adanya pemberitaan di media sosial, saya pribadi mengapresiasi jurnalis yang telah memperhatikan desa bagan manunggal ini, mungkin tanpa ada pemberitaan kita tidak tau kinerja kita itu betul atau menyalahi aturan menurut khalayak banyak, paparnya dengan senyum.
Pantauan awak media dilapangan, datuk penghulu bagan manunggal sudah bekerja sesuai kapasitasnya, namun perlu di perhatikan kemitraan antara media dan instansi kepenghuluan sangat penting, saling bergandeng tangan membenahi apa yang kurang di ruang lingkup kepenghuluan tersebut.
Menghimbau kepada pihak instansi kepenghuluan yang ada di Rokan Hilir, jangan risih bermitra dengan kuli tinta, agar setiap perkembangan gampang di ketahui publik. (jm/sl)