Dit Pol Airud Polda Aceh, Bersama Bupati Aceh Tamiang Dan Kapolres, Patroli Pesisir Dari Udara

ACEH TAMIANG (NAD), Suaralira.com -- Diretorat Kepolisian Air dan Udara Polda Aceh, bersama Bupati Aceh Tamiang dan Kapolres, melakukan patroli  dari udara diwilayah pesisir Aceh Tamiang, Langsa dan Aceh Timur menggunakan Helikopter, Kamis (09/04/2020).
 
Dirpolairud Polda Aceh KOMBES Jemmy Rosdiantoro saat patroli tersebut menggunakan Helikopter,  didampingi Bupati Aceh Tamiang, H Mursil dan Kapolres AKBP Zulhir Destrian S Ik MH, langsung berkeliling memantau iwilayah pesisir.
 
Ada tiga wilayah pesisir yang disisir melalui udara meliputi wilayah pesisir Aceh Tamiang, Langsa dan Aceh Timur.
 
Menurut informasi patroli udara tersebut dilakukan untuk memantau secara langsung adanya dugaan para tenaga kerja indonesia (TKI) dan tenaga kerja Asing (TKA) yang disinyalir akan masuk dari luar negeri melalui jalur laut.
 
Dalam patroli laut tersebut, Dit Polairud Polda Aceh, mengerahkan sejumlah Kapal dengan satu Helikopter pendukung.
 
Kapolda Aceh melalui, Dir Polairud Polda Aceh, KOMBES Jemmy Rosdiantoro, mengatakan,  wilayah laut pantai timur Aceh yang meliputi perairan Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang sangat luas.
 
Oleh karena itu, lanjutnya, saat ini ada lima kapal yang dikerahkan untuk melakukan patroli  secara bergantian, ungkap KOMBES Jemmy Rosdiantoro. 
 
Menurutnya, dari hasil pemantau  yang dilaksanakan, belum ada ditemukan satupun kapal yang membawa kepulangan TKI. 
 
“Sejauh ini belum ada di dapati adanya Tenaga kerja indonesia yang mencoba masuk melalui jalur laut (Jalur Tikus-Red) di pesisir Timur Aceh", katanya 
 
Sementara itu, Bupati Aceh Tamiang, H Mursil yang didampingi Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Zulhir Destrian menyampaikan apresiasi sebesar – besarnya kepada Polda Aceh dan jajarannya yang telah berperan aktif dalam menjaga wilayah laut Aceh Tamiang, terlebih upaya pencegahan dan penyebaran virus covid 19.
 
”Kita tidak bisa menjamin ada atau tidaknya TKI yang pulang dari jalur laut atau disebut jalan tikus yang mengenakan Tongkang, khususnya wilayah Aceh Tamiang ",kata Mursil.
 
Bupati H Mursil menegaskan, sebenarnya dalam menjaga perbatasan Aceh dengan Sumatera adalah kewenangan pemerintahan Aceh. Tetapi tugas ini diambil alih oleh kabupaten yang bekerjasama dengan TNI dan Polri.
 
"Karena itu, kita sangat berharap adanya perhatian lebih dari Pemerintahan Aceh, sebab yang kita jaga bukan Aceh Tamiang saja, tapi menjaga Aceh secara umum,” sebut Bupati Mursil.
 
Dengan adanya kepolisian yang melakukan patroli rutin, kata dia, nantinya bisa terpantau jika ada TKI yang pulang ke Aceh Tamiang maupun wilayah Aceh lainnya, tutupnya.  (Tarmizi /SL)