ACEH TAMIANG (NAD), Suaralira.com -- Pemerintah Aceh salurkan bantuan paket sembako kepada Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Aceh Tamiang untuk warga masyarakat terdampak Covid-19.
Paket bantuan sembako tersebut diserahkan oleh Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Aceh, Devi Riansyah AKS M Si mewakili Tim Gugus Tugas Provinsi Aceh kepada Bupati Aceh Tamiang, H Mursil selaku Kepala Daerah,serah terima berlangsung di serambi Kantor Bupati Aceh Tamiang di Karang Baru, Selasa (21/04/2020).
Sebelumnya, paket bantuan dari Pemerintah Aceh yang akan disalurkan kepada masyarakat Aceh Tamiang yang terdampak Covid-19, dibawa melalui jalan darat dengan menggunakan Truk milik Brimob Aceh, didampingi beberapa dinas terkait diantaranya Dinas Sosial, Dinas Kesehatan Dinas Perhubungan dan Kesbangpol Aceh.
Sekretaris Dinas Sosial Aceh, Devi Riansyah AKS M Si yang datang mewakili Tim gugus tugas dan juga Kadis Sosial Provinsi Aceh, usai menyerahkan bantuan menyampaikan bahwa dirinya mewakili Kepala Dinsos Aceh yang berhalangan hadir.
Karena menurutnya, dihari yang sama Pemerintah Aceh juga menyerahkan sejumlah bantuan yang sama di 2 (dua) Kabupaten/Kota lainnya, yakni Aceh Timur, dan Kota Langsa, sehingga seluruh rombongan terbagi dalam tiga tim yang nanti akan berkumpul di Kota Langsa, ungkapnya.
Bantuan dari Provinsi Aceh yang dibawanya, menurut Devi Riansyah, diserahkan untuk disalurkan kepada 1813 (seribu delapan ratus tiga belas ) Kepala Keluarga yang telah terdata sebelumnya.
Jadi bantuan tersebut, bukan untuk penerima bantuan manfaat BPNT dan PKH. Dan juga bukan untuk penerima dari keluarga PNS, TNI, POLRI atau Aparat Pemerintahan Gampong dan Pensiunan, terangnya.
Lebih jauh terang Devi, paket bantuan sembako yang disalurkan pada masyarakat berupa Gula Pasir sebanyak 2 kg, Minyak Goreng 2 Liter, Sarden isi 425 Gr 4 Kaleng, Mie Instan Dus isi 40 sebanyak 1 Dus, Beras kualitas Medium sebanyak 10 kg.
“Untuk beras yang disalurkan, bukanlah beras Bulog, tetapi beras yang dibeli dari petani di Aceh dengan kualiitas medium. Dan untuk Kabupaten Aceh Tamiang disalurkan 18 ton beras”, terangnya
Devi berharap agar bantuan tersebut dapat langsung sampai didepan pintu rumah masyarakat yang terdampak Covid-19. Karena dibantu oleh pilar-pilar yang ada di Kampung-kampung dalam Kabupaten Aceh Tamiang, tutupnya.
Sementara itu, Bupati Aceh Tamiang, H Mursil usai menerima secara simbolik paket bantuan tersebut menyampaikan, terimakasihnya kepada Pemerintah Provinsi Aceh, khususnya Gubernur Aceh yang telah mengirimkan Tim Gugus Tugas Aceh yang telah mengirimkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.
Penerima bantuan sebanyak 1813 KK ini sudah ada nama-namanya. Jika nanti masih ada masyarakat yang terdampak Covid-19 namun belum mendapatkan bantuan, dapat segera melaporkannya kepada Datok setempat, ujar Mursil.
Pemerintah Aceh Tamiang sendiri sebelumnya telah melakukan beberapa langkah untuk membantu masyarakat yaitu berupa sumbangan dari para ASN yang menyisihkan 5% dari TPP nya. Demikian juga dari APBD yang saat ini tengah disusun agar tidak terjadi tumpah tindih ", jelas Bupati Mursil.
"Saya juga sangat berterima kasih Kepada Dinas Kesehatan Aceh yang telah memberikan bantuan berupa Alat Pelindung Diri(APD) dan Rapid Test kepada Pemkab Aceh Tamiang. Mengingat betapa perlunya para Tenaga Medis terhadap peralatan tersebut dalam penangan Covid-19 ini", ujarnya lagi.
Mursil juga menjelaskan, Pemkab Aceh Tamiang sangat menjaga jalur darat, mengingat Aceh Tamiang merupakan pintu Gerbang Aceh. Sementara untuk posko Covid-19, sengaja dibuat dan diletakkan tepat di Terminal Bus Kota Kualasimpang, dengan tujuan menjaga jalur keluar masuknya masyarakat dari luar daerah bahkan luar negeri, ungkapnya.
Selain itu, ucapan Terima kasih juga saya sampaikan kepada Dinas Perhubungan Aceh yang telah mengirimkan personilnya untuk ditempatkan di Terminal Kota Kualasimpang untuk membantu menjaga perbatasan dan melakukan pemeriksaan pada masyarakat yang dicurigai saja dengan menggunakan Rapit Test yang telah diberikan, kata Mursil Bupati Aceh Tamiang.
"Saya mengharapkan dukungan penuh terus berlanjut dari Pemerintah Aceh, sebab, tak satupun yang tahu, kapan pandemi Covid-19 ini berakhir ", tutupnya. (Tarmizi /SL)