Gunakan Plastik Untuk Kemasan Bansos Sembako Karena Hal Darurat

Kota Bekasi, Suaralira.com -- Pemerintah Kota Bekasi mulai mendistribusikan bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga dalam jumlah yang banyak, hampir 150 ribu paket. Paket sembako dikemas dalam kantong plastik sekali pakai, mengingat kondisi darurat Covid-19 di Kota Bekasi. 
 
Kepala Bagian Humas Kota Bekasi Sajekti Rubiyah, penggunaan kantong plastik disaat darurat ini sesuai Instruksi Walikota Bekasi Nomor 666.1/458/DLH tentang Penggunaan Kantong Plastik Sekali Pakai dalam kondisi darurat pada pendistribusian bantuan sosial terdampak Covid-19 di Kota Bekasi. 
 
"Dalam keadaan darurat seperti ini, kita juga perlu mempertimbangkan efisiensi waktu pendistribusian bantuan untuk membantu warga," kata Sajekti, Selasa, (21/4/2020). 
 
Distribusi paket sembako kini tengah memasuki tahap kedua, yang berarti 40 ribu sembako dari kesiapan pemerintah menyediakan 150 ribu sembako. Peket ini dibungkus dalam satu kantong plastik dan untuk segera didistribusikan.
 
Kondisi darurat penanganan Covid-19 di Kota Bekasi ini berimbas diberlakukannya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus matarantai penularan Covid-19.
 
Sajekti Rubiyah mengatakan dalam intruksi Walikota Bekasi ini tetap mengimbau agar perangkat agar mempertimbangkan prinsip efisiensi dan efektivitas dalam upaya distribusi bantuan menggunakan kantong plastik, sepanjang belum terdapat ketersediaan dan alternatif lainnya. 
 
"Perangkat daerah juga mencatat dan melaporkan penggunaan kantong plastik sekali pakai dalam kondisi PSBB kepada walikota dan Dinas Lingkungan Hidup," ungkap Sajekti. 
 
Ia pun menanggapi mengenai pemilihan warga kantong plastik yang digunakan dalam paket sembako. Sebab menurut beberapa pihak, warna plastik yang digunakan, identik dengan warna salah satu partai politik besar di Kota Bekasi.
 
Sajekti mengatakan Pemerintah Kota Bekasi hanya menerima plastik tersebut dari penyedia kantong plastik, dan tidak dalam upaya mendukung salah satu partai politik di Kota Bekasi. Karena warna kantong tergantung stok ketersediaan kiriman dari penyedia. 
 
“Pemerintah Kota Bekasi sendiri telah mengupayakan kepada penyedia kantong plastik agar menyanggupi kebutuhan dalam jumlah banyak, dan dalam tempo cepat, hanya beberapa penyedia saja yang sanggup menyanggupinya. Maka pemerintah menerima logistik plastik dari penyedia apapun warna plastiknya,” kata Sajekti. 
 
Ia pun berharap, pendemi covid-19 di Indonesia dan Kota Bekasi bisa mereda dengan partisipasi aktif warga mendukung berbagai upaya pemerintah, termasuk pemberlakuan PSBB guna memutus mata rantai penyebab Covid 19.
 
"Kami harap semua pihak saling bahu membahu mencegah penyebaran Virus Covid-19 dan saling membantu dalam kondisi darurat seperti ini," pungkasnya. (Ricco/sl)