Rumah Janda Dua Anak Dapat Bantuan Renovasi Rumah

Redelong (NAD), Suaralira.com -- Padilah, janda dua anak, merupakan warga Kampung Pante Raya, Kecamatan Weh Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Padilah berprofesi sebagai biduan yang hari-hari tampil di atas panggung demi menafkahi kebutuhan hidup. Masa pandemi covid-19 ini, telah memutus mata pencaharian hariannya.
 
Ia menempati rumah kecil dengan ukuran 4xmeter, berlantaikan tanah, berdinding triplek dengan tiang penyangga dari bambu. Ketika musim hujan tiba, atap seng rumahnya bocor. Luapan air dari jalan kerap langsung mengalir dan menggenangi rumahnya. Hewan melata seperti lipan dan ular tanah tak asing lagi baginya. Kondisi rumah yang didiaminya tampak memprihatinkan dan bisa disebut tidak layak huni.
 
Padilah menuturkan, Minggu (10/05/2020) bila hujan deras tiba ia bersama dua orang anaknya yang masih berumur 14 bulan harus mengungsi ker tetangga sekedar untuk menginap.
 
Padilah juga mengungkapkan bahwa pada masa pandemi covid-19 yang mana banyak bantuan diberikan Pemerintah, ia mengaku telah menerimanya. Berdasarkan pengakuannya selama ini ia pernah menerima bantuan beras bolog yang dibagikan oleh aparatur desa Pante Raya dan ia juga menerima bantuan uang tunai Rp.500.000 (lima ratus ribu) dari Baitul Mal Bener Meriah. Namun, mengingat kondisi rumah Padilah yang selalu kebanjiran saat hujan deras turun, ia masih membutuhkan rumah layak huni.
 
Melihat kondisi itu, Himpunan Seniman Bener Meriah (Hisbem) Kabupaten Bener Meriah melakukan penggalangan dana guna membantu memenuhi kebutuhan dasar ibu dua anak ini. Bantuan dari hasil penggalangan dana yang dilakukan Hisbem tersebut difokuskan untuk merenovasi rumah Padilah.
 
Bantuan yang terkumpul sebanyak Rp 2.000.000 (dua juta rupiah) yang bersumber dari perkumpulan seniman Bener Meriah dan ditambah bantuan langsung dari Kadis Pariwisata Bener Meriah Irmansyah, S.STP senilai 1 juta rupiah, Jumat (09/05/2020).
 
Dalam pengerjaan renovasi rumah, para tetangganya juga ikut andil dan berpartisipasi dengan menyumbangkan sejumlah batako, pasir, batu dan semen.
 
Kepala kampung Pante Raya melalui Kepala Dusun Pante Raya Timur, Sejatera (30) mengungkapkan bahwa bantuan rumah untuk Padilah sampai saat ini belum ada pengusulan. Hal ini karena salah satu syarat administrasi harus memiliki lahan untuk pembuatan rumah.
 
Ia melanjutkan bahwa sampai saat ini Padilah belum memiliki surat tanah yang yang dia tempati. "Alasan itulah yang membuat kami pihak aparatur Kampung Pante Raya belum mengajukan pembuatan rumah layak huni bagi Padilah," imbuhnya.
 
Berdasarkan pengakuan Padilah bahwa tanah 4x10 meter yang ditempatinya dibeli dengan cara cicilan. Ia menegaskan, jika memang surat tanah yang harus menjadi syarat kelengkapan administrasi pengajuan rumah, ia siap melengkapinya, imbuhnya.
 
Sepertinya, terdapat miskomunikasi antara aparatur desa setempat dengan masyarakatnya. Namun, Sejatera, Kadus Pante Raya Timur, mengungkapkan hal tersebut menjadi cambuk untuk dirinya agar bekerja lebih ekstra lagi memperhatikan masyarakatnya, Minggu (10/05/2020).
 
Sementara itu, Musnadi Baihaqi ketua Himpunan Seniman Bener Meriah (Hisbem) berharap dengan adanya bantuan dari semua pihak, janda dua anak ini dapat menempati rumah yang layak huni.
 
Musnadi Baihaqi menambahkan Padilah merupakan salah satu seniman yang harus kehilangan mata pencaharian akibat dampak covid 19. Begitu juga dengan seniman yang lainnya. Musnadi berharap kepada semua pihak, agar tidak menutup mata dengan keadaan janda dua anak ini, pungkasnya. (dk/bm/sl)