MERANTI, Suaralira.com – Pada kondisi sekarang penggunaan alat dan pencegahan virus Covid-19 telah banyak tersebar di masyarakat sekitar. Segala alternatif dan inovasi semakin berkembang. Salah satunya adalah pembuatan Hand Senitizer alami.
Hand senitezer merupakan alternatif yang dibuat untuk kebersihan tangan penggunanya agar terhindar dari bakteri. Oleh karena itu, KKN Relawan Covid-19 mengadakan kegiatan cara pembuatan Hand Senitizer kepada Dusun 04 Parit Dokol secara alami, Sabtu (20/6/2020).
“Bahan dasar yang ada didapatkan dari tanaman-tanaman sirih dan jeruk nipis masyarakat setempat. Kemudian, daun tersebut telah dimasak dari rumah. Sehingga, saat pembuatan Hand Sanitizer di Posyandu atau yang sekarang dimanfaatkan sebagai Posko Covid-19 bisa langsung dikemas oleh para kader.
Pemberian cara bagaimana pembuatan Hand Sanitizir juga turut serta dijelaskan agar dikedepannya masyarakat bisa mempraktikannya sendiri dirumah,” jelas Maya Triana sebagai salah satu tim KKN Relawan Desa Tanjung samak.
Daun Sirih yang direbus akan berwarna kecoklatan karena mengalami oksidasi, maka untuk menjadikannya bening dengan menambahkan perasan jeruk nipis yang mengandung anti oksidan dan anti bakteri untuk mendukung warna dan khasiat dari daun sirih.
Pelaksanaan kegiatan dibantu oleh ibu-ibu Kesehatan Posyandu Dusun 04 Dokol yang membersamai saat kegiatan. Ibu Nur salah seorang dari pengurus Posyandu, beliau yang membantu mengkoordinir tempat kegiatan berlangsung sehingga pelaksanaan bisa berlangsung di Posyandu.
“Pembuatan Hand Sanitizer yang berbahan dasar sirih dan jeruk nipis sangat mudah dijumpai di Dokol, karena banyak kebun-kebun di rumah masyarakat yang menanamnya. Jadi kami bisa mempergunakan tanpa harus banyak mengeluarkan biaya yang besar untuk membuatnya,” Ujar Ibu Nur.
Bukan hanya itu, kegiatan di dukung sepenuhnya oleh Ketua Dusun. Pemberian sosialisasi ini disampaikan kepada semua kader kesehatan Posyandu dari Dusun 04 Parit Dokol diikuti juga dengan Ketua Dusun yaitu Bapak Salim. Hal ini berdasarkan untuk menghindari kerumunan yang berlebih dan sepantasnya belum efektif untuk dilakukan. (Sa/sl)