Takengon (NAD), Suaralira.com – Meski dalam situasi pandemi covid yang belum juga berakhir, namun antusias masyarakat kabupaten Aceh Tengah untuk menyembelih hewan qurban seperti kambing, sapi dan kerbau tetap tinggi. Ini terlihat dari banyaknya warga yang mulai mencari hewan-hewan qurban baik ke pedagang maupun langsung ke peternak. Meski demikian, masyarakat tidak perlu khawatir, karena stok ternak yang sudah memenuhi syarat untuk qurban cukup memadai.
Seperti diungkapkan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah. Drh Hulfah MP bahwa saat ini untuk ternak besar kerbau dan sapi yang sudah memenuhi syarat untuk qurban tersedia sekitar 4.300 ekor di seluruh wilayah kabupaten Aceh Tengah. Jumlah ini cukup memadai, karena kebutuhan untuk qurban seperti tahun sebelumnya sekitar 1.200 ekor, sementara untuk kebutuhan meugang antara 300 sampai 400 ekor (khusus sapi dan kerbau).
“Dari pendataan yang kami lakukan, saat ini stok ternak besar sapi dan kerbau yang sudah siap untuk dipotong atau sudah memenuhi syarat untuk qurban ada sekitar 4.300 ekor, jumlah ini cukup memadai untuk kebutuhan qurban dan kebutuhan daging meugang hari raya idul adha tahun ini, ini karena populasi ternak sapi di daerah kita mengalami kenaikan cukup signifikan, jadi sementara tidak perlu tambahan pasokan dari luar” ungkap Hulfah, Senin (20/7/2020) di kantornya.
Melihat antusias yang cukup besar dari masyarakat untuk memotong hewan qurban, Hulfah menyatakan bahwa pihaknya sudah mulai menurunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang akan dipotong untuk qurban maupun untuk kebutuhan daging meugang.
“Pemotongan hewan qurban dan sebagian kebutuhan daging meugang kan tidak dilakukan di rumah potong hewan, jadi kami akan menurunkan petugas ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong, kami harus memastikan bahwa hewan yang akan dipotong tersebut, benar-benar sehat dan layak dikonsumsi” lanjutnya.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Aceh, drh Rahmandi M Si yang dihubungi terpisah, mengatakan bahwa untuk skala provinsi, stok hewan qurban pada Hari Raya Idul Adha 1441 H tahun ini mencapai 40.334 ekor. Dari total jumlah tersebut, Rahmandi merincikan untuk jenis kambing dan domba sebanyak 20.121 ekor, sapi 16.722 ekor dan kerbau 3.491 ekor. Menurut Rahmandi, jumlah tersebut merupakan ternak yang saat ini dalam pemeliharaan peternak yang tersebar di 23 kabupaten/kota diseluruh wilayah Aceh.
“Untuk skala provinsi, jumlah ini cukup memadai untuk kebutuhan qurban tahun ini, bahkan ada peningkatan jumlah dibandingkan tahun lalu yang hanya 33.703 ekor, artinya dari aspek ketersediaan mencukupi, baik untuk kebutuhan qurban maupun untuk daging meugang” ungkap Rahmandi, Minggu (19/7/2020) melalui jaringan selulernya.
Senada dengan Hulfah, Rahmandi juga sudah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan yang akan dipotong untuk qurban maupun pada saat hari meugang (sehari atau dua hari menjelang hari raya).
“Menjadi tanggung jawab kami untuk menjamin bahwa semua hewan yang dipotong baik untuk qurban maupun keperluan meugang benar-benar sehat, untuk itu kami sudah instruksikan kepada seluruh jajaran Dinas Peterenakan Aceh untyk melakukan pemeriksaan dan pengawasan di lapangan, kami juga sudah meminta jajaran Dinas Peternakan kabupaten/kota untuk melakukan hal yang sama” lanjut Rahmandi.
Sebenarnya harga pasaran hewan qurban di kabupaten Aceh Tengah saat ini relatif tinggi, untuk kambing peranakan ettawa (PE) berkisar 3,5 sampai 5 juta per ekor, domba/biri-biri 3 sampai 4 juta rupiah per ekor, sementara sapi dengan ukuran 100 – 120 kg berat hidup, dibanderol 18 sampai 20 juta.
Dan yang paling mahal adalah kerbau, untuk standar qurban harganya berkisar 22 sampai 25 juta per ekornya dengan berat 110 sampai 130 kilogram. Di kabupaten/kota lainnya di Aceh, harganya juga tidak jauh berbeda dengan di kabupaten Aceh Tengah. (Dk/hms/sl)