LOMBOK (NUSA TENGGARA BARAT), suaralira.com - Pilkada serentak Tahun 2020 menyisakan kurang dari waktu 1 bulan. Ada tujuh daerah yang tengah mengadakan Pilkada dan masyarakat dihadapkan kepada Hak dan Kewajiban untuk memilih kandidat terbaik.
"Tentunya masyarakat harus cerdas memilih, jangan memilih karena mengukur materi yang diberikan paslon. Program, Visi dan Track Record kerja nyata untuk daerah sebelum pencalonan menjadi alat ukur terbaik," ujar Gubernur LIRA NTB, Lale Dewi Mala Kusuma saat menyampaikan pandangan sikapnya terkait Pilkada di NTB di Lombok, Selasa (10/11).
Ditanya mengenai dukungan LIRA NTB terhadap kandidat Pilkada, Dewi menyatakan sikap LIRA adalah NETRAL secara Organisasi. "Karena terdapat tujuh daerah yang melaksanakan Pilkada, dengan puluhan kandidat serta tidak mungkin kita condong ke salah satu kandidat. Karena kader LIRA memiliki pandangan pilihanya masing-masing dan berbeda-beda itu, maka kami menghargai hak konstitusional kader untuk memilih yang terbaik menurut mereka," tegasnya.
Wanita yang juga pengusaha ini menyampaikan, nertralitas LIRA adalah untuk menjaga soliditas kader. "Kami bukanlah organisasi politik praktis, kami adalah Mitra sejajar, strategis pemerintah yang bekerja secara swadaya untuk Rakyat Indonesia.
LIRA tidak terlibat dalam kepentingan satu pihak. Namun sekali lagi kader LIRA bebas melakukan aktivitas politiknya secara personal." jelasnya.
Satu-satunya Gubernur LIRA Perempuan ini menyampaikan, LIRA selalu mendukung aktivitas Politik ataupun prestasi anggotanya. "Seperti halnya di Lombok Tengah, ada kader kami yang menjadi Kandidat Kepala Daerah. Hal ini menjadi kebanggan untuk LIRA, kita mendoakan yang terbaik untuk ikhtiar beliau, tuturnya.
Bila dibandingkan dengan Pilkada Sumut yang lalu, dimana LIRA Sumut memiliki satu sikap mendukung Paslon, Dewi kembali menjelaskan, "hal itu merupakan kesepakatan seluruh DPD di Sumut yang satu suara dukungannya. sebenarnya sah saja LIRA memberikan dukungan, namun untuk menghargai pluralitas pandangan politik kader, kebijakan terbaik adalah bersikap netral," yakinnya.
"Kita juga memberikan pembelajaran pendewasaan politik pada kader LIRA dan masyarakat. Unity in Diversity, Bersatu dalam Perbedaan."
Lanjutnya. penggemar Presiden LIRA Ollies Datau ini menekankan, setiap kandidat yang mencalonkan diri adalah putra-putri bangsa terbaik, yang telah melalui proses panjang hingga dapat muncul ke atas. Tinggal masyarakat memilih yang paling baik untuk membawa perubahan bagi daerahnya," pungkas Dewi.
Dewi percaya bahwa memilih adalah proses penting dalam mencari Pemimpin. "Namun yang lebih penting adalah pasca pemilihan dan bagaimana agar persatuan kita tetap terjaga, kehidupan tetap aman, dan kesejahteraan meningkat. Jangan rusuh, apalagi terpecah, rakyat Indonesia sudah sangat dewasa dalam Demokrasi, kita jadi rujukan Dunia dalam keberhasilan menjaga persatuan dalam memilih pemimpin," bangganya.
Terakhir ia menyampaikan, siapapun yang terpilih, LIRA NTB dan seluruh DPD siap mengawal, mendukung, mengawasi dan menjadi mitra strategis Pemerintah Daerah.
"Kami juga siap bersinergi bersama KPUD, Bawaslu, TNI-Polri dan Pemda dalam fungsi pelaksanaan dan pengawasan untuk mensukseskan Pilkada ini demi kesejahteraan rakyat. Kader kami siap diberdayakan untuk membantu mengabdi bagi masyarakat dan Negara," ujarnya sambil menutup.
(Press Realist LIRA NTB/ suaralira.com)