Diduga Banpres Jadi Ajang Bisnis Oleh Pemilik Aplikasi eform.co.id

Rejang Lebong (Bengkulu), Suaralira.com -- Dana bantuan Presiden (Banpres) 2020 dimanfaatkan dan menjadi ladang basah oleh oknum yang mempunyai aplikasi eform.co.Id/bpum, ibu Win (50 tahun), bantuan yang seharusnya diterima senilai Rp 2.400.000,- (Dua juta empat ratus ribu rupiah) hanya menerima Rp 1.900.000,- (Satu juta sembilan ratus ribu rupiah).
 
Uang tersebut di ambil sendiri oleh Dwi Fitriah (27 tahun) warga Kelurahan Kepala Siring Kecamatan Curup Tengah yang nama nya terdaftar mendapat Banpres tersebut. Lalu Dwi harus memberi ibu Win Rp 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) yang sudah di sepakati oleh Dwi dengan Win  sebelum pencairan. Selasa pagi 17 Nopember 2020.
 
Hal ini di ungkapkan ibuk Lena (44 tahun), yang merupakan ibu kandung Dwi saat berbincang dengan awak media suaralira.com di kediaman nya di kelurahan Kepala Siring. Awal nya ibu Win meminta No NIK Ibu Lena, begitu di cek ternyata No NIK yang diberikan bukan No NIK saya melainkan No NIK Dwi (Anak saya/ red), alhamdulillah nama anak saya terdaftar penerima Banpres. Mungkin ini rejeki anak Dwi yang di dalam kandungan karena Dwi lagi hamil anak ke 3 (Tiga) nya," Ujar Lena.
 
"Kami ikhas memberi ibu Win uang senilai Rp 500.000,- dan bersyukur mendapatkan rezeki dari Banpres tersebut melalui ibu Win yang memiliki aplikasi tersebut. Tapi kami menyayangkan sikap ibu Win yang mematokan Rp 500.000,- KR/Imbalan.
 
Sebab waktu kami mengambil uang di BRI Curup, pihak BANK mengatakan ini tidak ada potongan dari pihak BANK maupun pihak manapun termasuk yang mempunyai aplikasi eform.co.id/bpum. Kalau ada yang memotong sepeserpun silakan lapor ke kami." Jelas ibuk Lena.
 
Peristiwa ini disayangkan oleh ibu Sri mulyati (46 tahun) warga Kelurahan Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah. Ibu Sri juga mendapatkan bantuan Banpres melalui aplikasi Yusup (38 tahun), senilai 2,4 juta yang diambil langsung oleh ibu Sri ke BANK BRI Unit Suko Wati Curup, tapi ibu Sri harus memberi uang kepada Yusup senilai Rp 400.000,- yang sudah di sepakati sebelum pencairan.
 
"Memang kami akui kalau saudara Yusup tidak meminta No NIK, kami tidak tau bahwa nama saya terdaftar mendapat Banpres. Tapi seharus nya saudara Yusup jangan mematokan Rp 400.000,-, tapi ya sudah lah, kami ikhlas dan memang kami lagi sangat membutuhkan uang. Soalnya anak kami yang kuliah di UIN Suka Yogyakarta mau membayar Ukt." Jelas ibu Sri.
 
Kami sangat berterima kasih kepada bapak Presiden yang telah memberikan bantuan ini. Harapan kami kepada pemerintah tolong di perbaiki sistim ini. Soalnya banyak masyarakat yang tidak tau dengan Banpres ini. Kan tidak semua orang mengerti dengan aplikasi begini, apa lagi orang yang tidak mempunyai hp android seperti saya." Harap Sri. (HD/sl)