Masyarakat Pekanbaru Tidak Dilibatkan Secara Langsung Dalam Hal Sampah di Pekanbaru

Pekanbaru, Suaralira.com -- Bertempat di ruang Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Kota Pekanbaru lantai II, Roni Paslah SE selaku anggota DPRD Kota Pekanbaru menerima para Ketua Forum RT RW Kelurahan Sialangmunggu, Sucipto yang juga Direktur Bank Sampah Madani Aquan Mukarin dan Ketua Forum RT RW Kel Sidomulyo Barat, Olbitor. Senin (8/2/2021).
 
Sikap Forum RT RW melakukan penolakan untuk swastanisasi sampah artinya mereka ingin mengelola secara mandiri sampah sampah yang ada di Kecamatan Madani.
 
Roni Paslah SE menyampaikan bahwa, sampah di Kota Pekanbaru memang belum ada keputusan kontraknya. Apalagi sudah diakhir bulan Februari ini.
 
Beberapa hal yang disampaikan ketua ketua Forum, ketua Forum Kel Sialangmunggu Sucipto, yang juga merangkap sebagai Walikota LIRA kota Pekanbaru. 
 
Menyampaikan bahwa, kalau memang pemerintah melalui Dinas DLHK tidak siap untuk melakukan kerjasama, Sucipto dan Akun Mukarim selaku direktur bank sampah mandiri dan juga ketua Forum RT RW Kelurahan Sidomulyo Barat beserta rekan rekan ketua Forum siap untuk mengambil alih sampah ini.
 
Mereka bersedia untuk mengelola sampah dari mulai pemungutan kemudian pemanfaatan, dan akhirnya yang tersisa sampai kepada TPA itu yang mereka sampaikan kepada Roni.
 
Roni dalam wawancaranya menyampaikan juga mereka siap untuk mengelola, mereka siap membantu pemerintah sama seperti yang kita sarankan kemarin ketika kita hiring dengan dinas. 
 
Roni juga mengutarakan niat baik ketua ketua Forum RT RW diatas bahwa, dalam waktu yang cepat ini kita minta untuk segara dikembalikan kepada Kelurahan maupun Kecamatan pengelolaannya.
 
Mengenai pembiayaannya, ini yang kita terima tadi dari aspirasi kawan kawan,  akan diambilkan dari retribusi retribusi yang diambil dari masyarakat yang selama ini juga dijalankan oleh yang mandiri.
 
Pemanfaatan sampah ini seperti yang kita lihat tadi ada bank sampah, kemudian nanti akan ada pemanfaatan sampah basah.
 
Kemarin mereka sudah diskusi dengan kita akan membuat bank sampah kering dan pemanfaatan sampah basah, "ujar Roni.
 
Kalau kita lihat anggaran kita di tahun 2020 itu, satu tahun nya kita menghabiskan anggaran pengangkutan sampah Rp 60 milyar.
 
Kemudian ada retribusi yang masuk hanya Rp 5 milyar, artinya kita kalau mau mengomplen berarti kita menalangi sebesar 5 milyar.
 
Kalau dikelola sama masyarakat, seperti contohnya di Tuah Madani ini, retribusi retribusi itu mereka gunakan untuk biaya operasional mereka.
 
Sekarang karena memang pembiayaan untuk angkutan sampah itu sudah dikeluarkan atau digunakan dari retribusi, artinya kita cukup menghemat 45 milyar.
 
Nah, ini yang memang ingin dicontohkan sama kawan kawan yang ada di Tuah Madani masih sangat memungkinkan, karena kita seluruhnya di Kota Pekanbaru ini dikelola sama Swastanisasi.
 
Sucipto selaku Walikota LIRA Kota Pekanbaru menilai, Rumbai justru bisa mengelola sendiri, jadi tidak mesti harus di Swastanisasi, kenapa kita Kecamatan Tuah Madani dan Kecamatan Bina Widya tidak bisa dan melihat ini potensi nya ada.
 
Tuah Madani sekitar 30 ribu KK, kalau satu orang Keluarga dipungut Rp 10 ribu dengan 30 ribu KK potensi nya kan sudah ada Rp 300 juta satu bulan nya.
 
Ini yang mereka kelola untuk pengangkutan sampah dan tidak menggunakan APBD, sekarang mana yang kita mau, apakah kita menggunakan APBD.
 
Memanfaatkan dana masyarakat yang sudah ada, sementara kalau kita biarkan masyarakat kumpulkan dalam satu tahun, yang ditarik retribusi nya hanya Rp 5 milyar kita mengeluarkan Rp 60 milyar.
 
Katakanlah sekarang Rp 45 milyar masih ada kita nombok 45 milyar, nah kalau di kembalikan ke masyarakat potensi nya luar biasa.
 
Dan RT RW pun juga bisa memanfaatkan uang sisa ini kembali lagi ke masyarakat.
 
Dalam bentuk penerapan teknologi nya, seperti pembangunan bank sampah maupun pembuatan kompos ini yang kita dorong supaya mereka bisa lebih termanfaatkan, "ujar Sucipto yang kemudian diaminkan oleh Roni Paslah SE.
 
Kita minta Pemerintah Kota Pekanbaru, bagaimana supaya ada teknologi ke masyarakat untuk mengurangi volume sampah yang sampai ke muara fajar, yang salah satunya tadi adanya bank bank sampah. "Ujar Roni Paslah SE. (Jef/sl)