Terkait SKB 3 Menteri, Ini Penjelasan Kadisdik Kota Pekanbaru

Pekanbaru, Suaralira.com -- Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, DR H Ismardi Ilyas M Ag saat di jumpai awak media Suaralira.com diruangan kerjanya kantor Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Rabu (24/2/2021).
 
Ismardi yang juga biasa dipanggil buya menyampaikan bahwa, bergulirnya persoalan seragam dan atribut sekolah belakangan ini telah menarik perhatian banyak kalangan dan yang pada akhirnya mendorong lahirnya SKB 3 Menteri.
 
SKB tersebut ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Menteri dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Aagama Yaqut Cholil Qoumas.
 
Lahirnya SKB 3 Menteri ini merupakan upaya untuk mencari persamaan dari berbagai perbedaan yang ada dimasyarakat.
 
SKB 3 Menteri ini terbit dengan Nomor 02/KB/2021, Nomor 025-199 Tahun 2021 dan Nomor 219 Tahun 2021 Tentang Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut bagi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah.
 
Sehubungan dengan perihal tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru DR H Ismardi Ilyas M Ag menyebut bahwa Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.
 
Dalam hal ini tidak dalam posisi menolak, tapi pihaknya tetap menghimbau bagi siswa muslim sebaiknya berpakaian dengan menutupi aurat.
 
Sekolah tidak boleh memaksa, bagi mereka yang tidak mau silakan tapi tetap menjadi stresing kita. Karena dengan menutup aurat menjaga siswa dari gangguan orang orang yang berniat tidak baik.
 
Tapi kalau ada yang tidak mau kita tidak bisa paksa dan pada perinsipnya tergantung siswa, "sebut Kadisdik Ismardi.
 
Dikatakan Kadisdik Ismardi bahwa khusus di Kota Pekanbaru ini ada himbauan untuk berpakaian sopan bernuansa melayu.
 
Karena Intinya kota pekanbaru kita himbau agar siswa menggunakan pakaian sopan bernuansa melayu, maksudnya bernuansa melayu itu identik dengan Islam.
 
Bagi yang beragama non muslim yang penting berpakaian sopan, kalau bisa bernuansa melayu karena disitu ada muatan lokalnya.
 
Oleh karena itu juga disekolah dihimbau dengan ucapan selamat datang di sekolah dengan zona berpakaian sopan dan bernuansa melayu, "ujar Ismardi.
 
Ismardi berharap para orang tua siswa dapat menyikapi hal ini dengan bijak karena orang tua punya peran penting dalam membentuk akhlak anak diakhir wawancara kadisdik dengan suaralira.com.  (Jeff/sl)