Foto: dok. Birgaldo Sinaga (Instagram @birgaldo_sinaga)

Penggiat Medsos Birgaldo Wafat Kena Corona, Catat Gejala Picu Kondisi Fatal

JAKARTA, suaralira.com - Penggiat Medsos Denny Siregar menyampaikan Pegiat media sosial (medsos) Birgaldo Sinaga dengan usia 46 tahun, meninggal dunia. Dikabarkan, ia meninggal dunia saat masih dalam perawatan di RS setelah terpapar COVID-19.
 
"Selamat jalan, bro Birgaldo Sinaga. Sakitmu sudah usai," kata Denny lewat akun Twitter-nya, @Dennysiregar7, seperti dilihat, Sabtu (15/5/2021).
 
Ada beberapa gejala yang bisa memicu kondisi fatal pada pasien virus Corona COVID-19. Apa saja?
 
1. Napas pendek
Napas pendek bisa menandakan seseorang yang terinfeksi Corona mengalami gejala parah, hingga berisiko fatal. Mereka umumnya sulit melakukan aktivitas normal sehari-hari seperti, mencuci, berpakaian, memasak, hingga naik turun tangga.
 
dr Luke Pratsides, seorang dokter utama di klinik kesehatan Numan, menyarankan untuk melakukan pemantauan kadar oksigen di rumah saat terinfeksi Corona, memakai pulse oximeter. Ia juga meminta pasien untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami rasa sesak tak berkesudahan.
 
Untuk melihat kemungkinan infeksi COVID-19 yang parah, disebutnya, bisa ditandai dengan ketidakmampuan seseorang saat mengobrol, kesulitan mengambil napas panjang untuk menyelesaikan kata per kata atau satu kalimat, hingga butuh istirahat lebih banyak.
 
2. Gejala ringan atau umum dari COVID-19
Selain gejala virus Corona COVID-19 yang parah, gejala yang paling umum masih seperti demam dan batuk kering juga tetap perlu diwaspadai. Berikut beberapa gejala umum COVID-19 yang harus diwaspadai.
 
Demam
Batuk kering
Sakit tenggorokan
Hidung berair dan tersumbat
Kelelahan
Hilangnya indra penciuman dan perasa
 
3. Pusing atau tidak sadarkan diri secara tiba-tiba
Menurut dr Luke, jika seseorang merasakan pusing dan pingsan karena ada gejala yang mengarah karena COVID-19, maka ini bisa menunjukkan kondisi pasien menjadi serius atau bahkan kritis.
 
"Tanda-tanda ini berarti kamu tidak lagi mendapatkan cukup oksigen dan mungkin mengalami gangguan pernapasan akut, kondisi yang mengancam jiwa yang ditandai dengan peradangan paru-paru yang parah," jelasnya
 
"Bahkan dengan COVID-19 kritis, jika kamu mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan cepat, kamu memiliki sedikit peluang untuk bertahan hidup dan pulih," pungkasnya. (dtc/ sl)