Tak Mampu Bayar Operasi Persalinan, Warga Perbaungan Tertahan 32 Hari di Rumah Sakit Sawit Indah

Sergai, SuaraLira.com -- Pasangan Suami Istri (Pasutri) Rudi Prasetyo (30) dan Susi Handayani (29) Warga Lingkungan IX Kelurahan Tualang Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), terpaksa tertahan selama 32 hari di Rumah Sakit Umum (RSU) Sawit Indah, Jl T Rizal Nurdin Perbaungan, karena tidak punya biaya untuk operasi.
 
Menurut Susi, Ia masuk ke RSU Sawit Indah melahirkan anak pertamanya karena tidak bisa normal, dan harus dioperasi sesar.
 
"Waktu itu saya masuk rumah sakit tanggal 22 Juni 2021 bulan lalu, dan sudah 32 hari disini karena gak ada biaya untuk bayar operasi", kata Susi didampingi suaminya Rudi Prasetyo, di RS Sawit Indah Perbaungan, Jumat (23/07/2021).
 
Meski anaknya lahir dengan selamat, mereka terpaksa harus tinggal karena tidak bisa membayar biaya operasi yang telah dilakukan.
 
Sementara Rudi Prasetyo mengaku tidak memiliki biaya untuk membayar biaya operasi yang baginya begitu mahal, karena tidak memiliki BPJS dan pekerjaan yang tetap.
 
"Saya gak punya BPJS Bang, kerja saya serabutan kadang ikut ngarit sawah, kadang ambil upahan orang, sehari cuma 30 ribu itupun kalau ada kerjaan", aku Rudi.
 
Rudi pun mengaku sudah berusaha untuk meminjam kepada pihak keluarga namun karena kondisi yang juga kurang mampu, sehingga tidak berhasil memperoleh pinjaman yang dimaksud.
 
Lurah Tualang Kecamatan Perbaungan Prayetno, dikonfirmasi membenarkan Rudi Prasetyo warganya. Ia mengatakan yang bersangkutan belum memiliki identitas sendiri dan masih ikut Kartu Keluarga (KK), orang tuanya.
 
"Jadi dia itu masih ikut KK orang tuanya, soal administrasi, termasuk persalinan juga kita fikirkan juga gimana caranya agar mereka bisa terbantu", pungkasnya.
 
Sementara itu Iwan Sahputra Humas RSU. Sawit Indah menjelaskan pihak RS sudah memberikan keringanan biaya perawatan selama 32 hari kepada pasien Susi Handayani.
 
"Awalnya total biaya persalinan operasi dan perawatan selama 32 hari 8,4 juta, namun pihak RS memberi keringanan, jadi mereka bayar 4,9 juta saja". Pungkasnya. (Darman S/sl)