MUSI RAWAS, Suaralira.com -- Kunjungan AKBP Efri Susanto dari Mabes polri dan Ketua BNN Kota Lubuklinggau AKBP Himawan Bagus Riyadi SSi ke Rehabilitasi Yayasan Kurnia Insani Desa D Tegal Rejo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, Sabtu (28/08/2021).
Dalam kunjungan nya, AKBP Dr Efri Susanto menjelaskan, "Penting nya penanggulangan terhadap pecandu narkoba, karena Sumsel sekarang Penyalahgunaan Narkotika No 2 se Indonesia mencapai titik angka 5%.
"Terbit peraturan Kapolri No 2 tahun 2021 tentang pengembangan struktur kedokteran kepolisian di tingkat Polres, sehingga perlu nya inovasi".
Lanjutnya "Perlu di ketahui pihak pemerintah tanpa di bantu stakeholder peran serta masyarakat dalam pencegahan bagi pecandu sulit untuk di lakukan pengurangan angka yang cukup mengkuatirkan di Sumsel ini", tutup AKBP Dr Efri Susanto.
Waktu yang bersamaan, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lubuklinggau AKBP Himawan Bagus Riyadi SSi Menjelaskan, "Mengapresi kepada Pihak Yayasan Kurnia Insani yang turut perduli berperan serta dalam penanggulangan pecandu narkoba, yang telah meyiapkan rawat inap, tenaga medis, obat obatan serta pelayanan proposional terhadap pasien pecandu narkoba".
Menurutnya, "Pihak BNN akan selalu bersinergi dan mendukung, kegiatan positif dari yayasan karunia insani ini adalah bentuk dari wujud kecintaan terhadap warga masyarakat yang luar biasa".
"Kami menghimbaukan kepada masyarakat Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuklinggau, Kabupaten muratara, bagi pecandu narkoba, jangan takut untuk melapor agar kami bisa segera membantu untuk di lakukan perawatan, dan tindakan terbaik, serta perlu di ketahui bagi yang melaporkan diri tidak akan di kenakan sanksi atau pidana hukum". (tutupnya) sapaan akrab bagus.
Terpisah Ketua dari Yayasan Karunia Insani Tomi Lesmana SE menjelaskan, "Untuk sekarang kami memiliki 39 orang pasien rawat inap, dalam penanganan pertama kita melakukan Screning awal.
"Kemudian keluarganya melakukan intake, (penanda tanganan surat perjanjian antara keluarga dan yayasan). Kemudian pasien masuk detoksifikasi, guna memutuskan zat yang ada di dalam tubuhnya, selama 7 Hari, sembari di dalam detoksifikasi pasien kita assessment hasilnya ringan, sedang dan berat.
"Lalu kita membuat rencana rawatan bersama pasien 4 bulan sampai 6 bulan, untuk tenaga medis kita juga bekerja sama dengan puskesmas, pihak rumah sakit serta bimbingan religi dari Ustad.
"Untuk bimbingan fisik kita bekerja sama dengan pihak Koramil kemudian untuk wawasan kebangsaan pasien di bimbing pihak Kapolsek Tugumulyo,
"Adapun jumlah tenaga yang berperan aktif di yayasan kita untuk tenaga medis 2 orang, konselor berjumlah 10 orang dan kita mempunyai 3 orang Satpam" (Tulentino/sl)