Papua, Suaralira.com -- Biadab ! Satu kata yang paling pantas ditujukan kepada Kelompok Separatis Teroris (KST) Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sejumlah prajurit TNI yang tengah berusaha mengevakuasi jenazah suster korban pembunuhan anggota OPM, diserang anggota teroris Papua tersebut, Jumat 17 September 2021.
Insiden tersebut terjadi di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, saat anggota TNI-Polri tengah berupaya keras mengevakuasi jenazah suster Gabriela Meilani, tenaga kesehatan (nakes) yang tewas dibunuh OPM.
Menurut keteranga Kepala Dinas Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Arm Reza Nur Patria, gangguan muncul saat proses evakuasi jenazah di jurang sedalam 300 meter.
Selain kondisi cuaca yang buruk dan medan yang terjal, serangan kelompok teroris OPM juga menjadi kendala proses evakuasi.
Sementara itu, Kepala Staf Kodam (Kasdam) XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, menyebut bahwa proses evakuasi terkendala karena helikopter yang mengangkut sembilan nakes ditembaki juga oleh OPM.
Menurut Kasdam XVII/Cenderawasih, proses evakuasi sebenarnya sudah berlangsung hingga Kamis 16 September 2021 sore WIT.
"Pada saat kita lakukan evakusi pertama ternyata helikopter kita ditembaki KKB, sehingga proses evakuasi kedua hari ini dihentikan," ucap Kasdam XVII/Cenderawasih.
Untuk mendukung proses evakuasi beserta keamanannya, akan dikerahkan anggota yang dilengkapi dengan perlengkapan mountaineering dan penebalan kekuatan personel.
Kasdam XVII/Cenderawasih menambahkan, kekuatan TNI untuk mengamankan proses evakuasi adalah dengan pengerahan 30 personel.
"Evakuasi kita lanjutkan besok, tetapi kita akan lihat kondisi cuaca dilokasi," ucap Brigjen TNI Bambang Trisnohadi.
Seluruh personel berasal dari Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Batalyon Infanteri Raider Khusus 751/Vira Jaya Sakti (Yonif RK 751/VJS) dan Satgas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 403/Wirasada Pratista. (Viva.co.id/sl)