SIAK, Suaralira.com -- Pemuda Setempat (PS) Kampung Dalam Sutomo turut berkomentar terkait pencalonan dan spekulasi Endang Sukarelawan jadi Ketua Umum KONI Riau.
Pasalnya, menurut Ketua PS Siak, Agus Hari Wibowo alias Agus HW budak Cincaluk mengetahui persis terkait jejak rekam Endang Sukarelawan, mulai dari jadi Anggota DPRD Kabupaten Siak hingga jadi Anggota DPRD Provinsi Riau.
Termasuk dengan gerakan yang baru-baru ini terjadi, yakni isu Rasis yang dihembuskan Endang Sukarelawan melalui masa aksi. Endang diduga kuat menjadi aktor intelektual dalam pelaksanaan Aksi Rasis yang mengambil Tema Ketua KONI mesti dipimpin orang melayu.
"Coba anda bayangkan, bisa-bisanya beliau itu sok bawak-bawak nama Melayu. Saya selaku Budak Cincaluk dari Sutomo tersinggung dengan cara-cara kotor Endang Sukarelawan. Justru dengan sikap Rasis itu, Endang telah mengecilkan Marwah Melayu yang sebenarnya bukan sekedar suku melainkan sudah menjadi Bangsa Asia Tenggara. Tegas kami katakan, Tolak Endang Sukarelawan!" tegas Agus HW Budak Cincaluk.
Bertempat di salah satu rumah makan Ampera, Jum'at (12/11/2021), Agus HW dan Pemuda Setempat Kabupaten Siak katakan, bahwa justru dengan keterlibatan Endang dalam kontestasi pencalonan Ketua KONI Riau, dosa masa lalu Endang mulai terungkap.
Aroma busuk dan misteri uang 150 juta rupiah yang diterima Endang dari Terdakwa Kasus Korupsi, Drs HM Johar Firdaus MSi kembali menguap.
Uang yang menurut pengakuan Johar akan dijadikan sebagai biaya Kuliah S3, dititipkan ke Endang untuk diberikan kepada salah satu oknum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), nyatanya menurut Johar, uang 150 juta rupiah itu masih dipegang Endang Sukarelawan.
"Demi Allah, kami tak akan rela nama baik Suku Melayu justru menjadi kecik atas ulah Rasis Endang Sukarelawan. Jelaskan dulu misteri uang haram 150 juta rupiah itu! Dikau itu jangan sok!" Apa hubungannya orang Melayu dengan Ketua KONI Riau? Memangnya orang diluar Melayu ngak bisa jadi Ketua KONI Riau? Maksudmu apo oang tuo? tanya Agus HW, dengan nada kesal.
Hingga berita ini diterbitkan, nomor ponsel Endang tak bisa tersambung. Media ini berupaya untuk lakukan konfirmasi sebagai upaya melawan berita hoax.
"InsyaAllah kami akan ramaikan si Endang itu. KPK mesti berani mengungkap misteri uang haram 150 juta rupiah tersebut. Secepatnya kami akan lakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK, di Jakarta", tutup Agus HW, seraya mengakhiri pernyataan persnya. (sl)