Sumenep, Suaralira.com -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Madura, Jawa Timur, berupaya maksimal melayani warga miskin dengan paket bantuan. Tahun ini, Dinkes pun menganggarkan paket bantuan mencapai Rp 27,7 miliar.
"Anggaran tersebut bersumberkan dari anggaran Anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang salah satunya diperuntukkan biaya kesehatan warga miskin yang termasuk dalam Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID)," ungkap Agus Mulyono, Kepala Dinas Kesehatan Sumenep. Kamis (18/11/2021).
Ia menambahkan, sisanya akan dimanfaarkan untuk sarana prasarana kesehatan.
Arif menjelaskan, penerima PBID ini adalah warga miskin yang didaftarkan sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang iurannya juga ditanggung oleh Pemkab Sumenep.
"Ada beberapa rumah sakit di luar daerah yang bekerja sama dengan Pemkab Sumenep. Seperti RSUD Pamekasan dan Surabaya. Sehingga masyarakat miskin bisa mendapat pelayanan kesehatan maksimal dan gratis,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan jumlah warga miskin yang terdaftar sebagai PBID di Kabupaten Sumenep mencapai 57 ribu orang.
“Jumlah sebanyak itu merupakan bentuk perhatian luar biasa dari Pemkab dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya masyarakat miskin," ujarnya.
Ia berharap, untuk itu melalui fasilitas PBID pelayanan kesehatan secara gratis di tempat-tempat pelayanan kesehatan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Seperti Puskesmas sebagai pelayanan dasar maupun rumah sakit sebagai rujukan maupun luar daerah.
"Dengan program PBID yang bersumber dari DBHCHT ini, Pemkab Sumenep berharap supaya dimanfaatkan sebaik-baiknya. Silahkan gunakan layanan kesehatan sesuai kebutuhannya. Sebab, Pemkab Sumenep sudah membayar iurannya kepada BPJS,” pungkasnya (Ion's/sl)