Apakah Purna Paskibraka Indonesia Butuh Airin?

Oleh : Varhan Abdul Aziz
PPI Banten 2005

Apakah Sekolah butuh siswa? Kementerian butuh ASN? Negara butuh rakyat? Organisasi butuh kader? Jawabanya iya. Analogi diatas tentu dapat simpulkan dengan mudah. Benar, PPI butuh kakak, adik-adik, kita semua. Seluruh anggota PPI di Dunia dibutuhkan oleh rumah kita bersama, Purna Paskibraka Indonesia, termasuk Kak Airin di dalamnya.

Pertanyaan selanjutnya menjadi, mengapa PPI butuh Airin untuk memimpin organisasi ini?
Jawabanya karena PPI butuh  bergerak dan untuk bergerak butuh penggerak. Bukan sekedar menggerakan, namun ia yang dapat menjadi figur yang akan merealisasikan mimpi kakak-kakak kita terdahulu, menuju PPI yang Besar dan membesarkan kader2nya! figur itu, muncul dalam diri Airin Rachmi Diany.

Saya baru tahu kak airin akan mencalonkan diri sebagai Ketum PPI dalam semingguan ini. Saya bukan tim sukses, bukan Ketua Provinsi, tidak punya hak pilih, tidak menentukan hasil Munas. Tapi sebagai kader Purna Paskibraka, izinkanlah pandangan ini menjadi saksi atas apa yang saya amati mengenai seorang Airin dengan sepenuhnya objektifitas dari seorang yang tidak pernah sama sekali mencari hidup darinya ataupun lingkunganya.

Saya adalah orang merdeka yg berfikir dengan akal pikiran sendiri berdasarkan fakta dan nurani yang matang. Sebagai orang yang tinggal di Tangsel & menjadi warga yang pernah dipimpin 10 tahun oleh beliau, gambaran ini semoga dapat membuka jalan kakak2 sekalian mengenal lebih dekat tentang sosoknya yang luar biasa.

Saya mengenal beliau jauh sebelum beliau memimpin Tangsel,tapi tentunya beliau tidak kenal saya, hehe. Ketika itu beliau mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati Tanggerang Dan GAGAL! Lalu beliau coba lagi ketika Tangsel terbentuk dimana Kebetulan daerah tinggal saya masuk didalamnya. Pikir saya, kayaknya beliau akan gagal lagi, ternyata Jadi! Pantang menyerah juga orang ini.

Baru tahunya saya setelah beliau menjabat Walikota, ternyata Kak Airin juga Purna Paskibraka yang bertugas di Jabar utusan Bandung angkatan 92. Bertambahlah bahan cerita saya pada adik2, bahwa selain ibu mega, mba dessy ratnasari, kak marcelino, artis hengky kurniawan,  sampai penyanyi Pasha Ungu dan lain banyak lagi public figur dari PPI, juga ada Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany yg pernah berjuang di panas terik matahari untuk mengibarkan sang saka merah putih.

Kisah-kakak ini penting untuk motivasi sukses adik-adik, bahwa dari hitam gosong di lapangan, bisa jadi sukses di masa depan! Sebatas itu saja, tidak lebih, karena saya tdk pernah bersisian, dan berhadapan langsung denganya. Tidak pernah juga cari perhatian untuk dikenalnya, hanya sekali saya pernah melihatnya langsung, itupun dari jauh, ketika Upacara pagi 17 Agustus yang saya lupa kapan.

Hingga akhirnya seminggu ini, menjadi waktu yg sedemikian mengejutkan. Tokoh sekaliber Airin Rachmi Diany mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PPI! Berita gembira yang menjadi tolak ukur bahwa organisasi yg usianya menuju 32 tahun ini berhasil dalam pengkaderan karena melahirkan orang2 hebat! PPI semakin sukses dalam meningkatkan  marwah karena ada orang besar yang berkenan mencalonkan diri memimpin organisasi ini.

Saya selalu berkaca pada organisasi2 sukses lainya yg melahirkan tokoh2 besar, Seperti PP yg melahirkan Bamsoet, La Nyala, KNPI melahirkan Adyaksa Daud,  HMI melahirkan Akbar Tanjung, Taufiq Keimas yang dicetak oleh GMNI, begitu juga PPI melahirkan tokoh2 besar yang telah dan akan mencuat di kancah nasional.

Akal liar saya berimajinasi, bila suatu hari nanti tokoh2 besar itu saling beradu gagasan untuk memimpin PPI tercinta. Oh indah dan bangganya adik2 melihat kakak2nya yang terkenal bertarung secara bersahabat untuk membawa organisasi ini melesat lebih hebat. Bayangkan bila Kak Pasha Ungu, Kak Hengky Kurniawan, Kak Desy Ratnasari, Kak Marcelino berpadu satu mencalonkan diri disaat yang bersamaan! Keren bukan?!

Menjadi pertanyaan besar, apa yang dicari seorang Airin dari PPI?  Ormas Nirlaba dimana tidak ada keuntungan yg dapat didalamnya. Kekuasaan? Tidak mungkin diraih di PPI, karena Kak Airin telah memiliki jalur politiknya sendiri, menjadi Ketua Salah satu Partai Besar di Kota Tinggalnya.

Mengejar Kepemimpinan? Sudah tidak perlu lagi, dua periode memimpin hampir 1.4 juta warga tangsel telah dilakukan dengan baik. Berakhir dengan indah, meraih opini audit BPK WTP 8 kali berturut - turut. Salute!

Airin ingin belajar berorganisasi? Telah banyak institusi yang ia pimpin. Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Ketua PMI Tangsel, Pembina KNPI, Pembina Pramuka, Pengurus Ikatan Notaris Indonesia Hingga MTO PPI pernah dan masih dijalani. bahkan dengan rendah hatinya tokoh sekaliber beliau bersedia menjadi Bendahara PPI dilevel Kota, dimana sesungguhnya kapasitas beliau telah menasional bahkan mendunia. Luar Biasa!

Mungkinkah alasan kejar Prestasi? Cukuplah sudah banyak yang sebelumnya diraih. Finalis Putri Indonesia 1996, Gelar Putri Pariwisata Indonesia 1996,Juara Mojang Jabar 1995, S2 Notariat Unpad, Hingga Short Course  kepada 8 Walikota terpilih se Indonesia yang mendapat kesempatan belajar di Harvard Kennedy School of Government, Boston, Amerika Serikat.

Ataukah sekedar Aktualisasi diri? Tidak perlu lagi. 10 tahun tangsel di pimpinya terlihat nyata banyak perubahan dan capaian. Yang paling keren betapa warga tangsel dapat berobat gratis hanya dengan modal KTP di tangan, puskesmas dibangun di setiap kelurahan, pembangunan wilayah tangsel menjadi sepenuhnya
kota yang indah dan tertata, sekolah negeri yang gratis di Tangsel, memiliki KTP Tangsel sudah seprestise pemilik KTP DKI.

Hingga sampailah saya pada satu kesimpulan. Tidak ada yg dicarinya selain niat untuk membaktikan diri pada organisasi tempat dimana ia pernah dibina dan membukakakannya jalan pada pengembangan masa depan. Meski semua yang ia capai diraihnya dengan usaha sendiri, namun  dengan kerendahan hatinya, agaknya Kak Airin tdk pernah lupa rumah dimana ia pernah memulai semua.

Bicara kontribusi kepada PPI,     10 Tahun menjabat walikota 10 angkatan Paskibraka sudah dikukuhkanya. Bahkan sebelum menjabat, kak Airin telah menjadi MPO sejak 2010. Bendera Duplikat Pusaka Merah Putih selama 10 tahun lebih disimpan sempurna didalam ruang kerjanya. ketika kepala daerah lain bisa jadi menyimpanya di ruang lain. Karena darah Pandu Ibu Indonesia Berpancasila lah yang membuat ia begitu mulia memposisikan amanah bendera ini dikantornya yang menemani hari2 kerjanya setiap waktu.

Ketika PPI Tangsel dihadapkan pada musibah di 2019. Kak airin sebagai Walikota turun tangan langsung membantu adik2nya, bersilaturahmi dengan pihak keluarga, mengkoordinasikan dengan seluruh Forkompimda diantanya Kepolisian, Kejaksaan hingga akhirnya musibah ini berakhir dengan penyelesaian yang baik. PPI Kota Tangsel terselamatkan, karena perhatian khusus yg beliau berikan.

Mengharukannya, beliau tdk hanya membatasi kontribusinya kepada PPI lokal, namun juga lintas Nasional. Betapa kak Airin membantu memberikan akses bantuan sosial yang pada akhirnya dapat didistribusikan dan menjadi program kerja yang dirasakan oleh kakak2 PPI Kalbar dan diterima dengan haru oleh masyarakat berkebutuhan disana. Betapa kak airin dengan tanggapnya, berusaha mensupport PPI Aceh berkaitan dengan kebutuhan pada akses Gubernur selaku pemangku kebijakan daerah, bahkan dengan mudahnya Kak Airin merealisasikan sekretariat PPI Tangsel dengan hanya satu moment percakapan, PPI Tangsel langsung punya kantor sendiri!

Bayangkan, bagaimana bila nanti PPI dipimpin oleh Kak Airin, koneksi Nasional, Menteri, Kepala Daerah, hingga pejabat2 yang dimiliki menjadi kunci emas PPI melesat lebih cepat, terbang lebih tinggi dan berkembang semakin besar. Tidak terbayangkan 34 Provinsi  514 Kabupaten Kota di Indonesia semua berkibar nama PPI dimana seluruh kepengurusanya terpandang dan memiliki marwah kuat dihadapan Pemerintah Daerah, serta terangkul dan mendapat akses program karena pemimpinya adalah seorang tokoh besar.

Munas didepan mata, semoga kakak2 pemegang Suara dalam Munas 2021 di Riau berkenan membuka hati menjadi pelaku sejarah, PPI yang semakin luar biasa, Berpadu Bersama Kakak Airin Rachmi Diany, kakak kita semua.

NKRI harga mati!