Pekanbaru, Suaralira.com -- Seperti yang sudah dilaksanakan di SD Negeri 194 Pekanbaru, Jumat (7/1/2022). Para siswa mulai mengikuti PTM 100 persen sejak awal semester 2. "Alhamdulillah, pelaksanan PTM 100 persen sudah dimulai sejak awal masuk semester 2, Senin (3/1/2022)," kata Kepala SD Negeri 194 Pekanbaru Aslindawati SPd.
Aslindawati mengatakan untuk sementara pelaksanaan PTM dua shif satu kelas dibagi 2, jadi sekali masuk siswanya 50 persen. 50 persen shift I dan 50 persen Shift II.
"Semua siswa masuk tiap hari sesuai jadwal jam belajar hanya saja kami bagi separuh masuk pagi dan separuh lagi masuk siang. Sebelumnya, yang ikut PTM hanya 50 persen," ujarnya.
Dikatakannya, pelaksanaan PTM 100 persen tetap dengan menerapkan protokol kesehatan demi pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat.
Para siswa dan guru harus melakukan cek suhu tubuh dan cuci tangan di pintu gerbang masuk sekolah. Demi mengantisipasi Penyebaran Pandemi Covid 19.
Para siswa akan dicek suhu tubuh saat sudah berada di halaman masuk sekolah. Sekolah nantinya juga akan menyiapkan aplikasi PeduliLindungi di depan kantor guru/di ruang kelas.
Aslindawati menuturkan "Sekarang siswi kelas VI SD Negeri 194, merasa senang sudah bisa mengikuti PTM 100 persen, meski masuknya masih dibagi menjadi dua shift.
"Siswa merasa Senang, dimana siswa bisa belajar di sekolah secara normal seperti biasa meski masuknya masih dibagi menjadi dua shift," katanya.
Hari ini, siswa dari kelas I sampai kelas VI bisa masuk kelas setiap hari. Aktivitas belajar normal sekolah - masih dengan protokol kesehatan (5M).
Dimana kita selalu mengacu kepada aturan dinas pendidikan karena kita sekarang kan PTM nya anak anak sudah masuk 100 persen tapi kita tetap membagi 2 shift pembelajaran yakni masuk 1 hari itu 2 shift jadi siswa sudah masuk tiap hari sekarang.
Kendalanya karena gurunya dalam satu hari mengajarnya ada 2 shift dimana pada shift pertama gurunya lebih semangat mengajar dari pada shift kedua karena harus mengulang materi yang pertama tadi.
Masalah siswanya sangat bersemangat sekali untuk belajar kalau pagi semua. Masalah belajar kalau pagi semuanya siswa gak bisa tertampung karena hal lokal juga. Jadi siswa sebagian kelas I, V, VI pagi dan kelas II, III dan IV masuk sore jam 13.00 sampai jam 17.30 kalau guru misalnya kendala selama ini gak ada cuma memang guru itu istirahatnya menjadi agak terganggu dimana kelasnya di lantai II jadi guru tak bisa turun kebawah di kantor ruang majelis guru yang ada dilantai bawah.
Tidak seperti dulu kalau istirahat bisa turun karena sekarang mengontrol anak di kelas.
Guru guru itu di kelas terus mengawasi siswa, Guru gurunya takut siswanya berkerumun dan ini harus menjadi perhatian khusus dengan tetap prokes sebetulnya ada positif nya guru guru fokus guru guru memantau siswa.
Mengenai pemakaian masker dimana kalau tidak ada masker siswa kita beri masker dan juga kalau siswa atau gurunya batuk batuk, badan demam kita liburkan demi menjaga penyebaran covid. Mudah mudahan segera berakhir nya covid 19. Sehingga kami bisa tatap muka 100 persen dimana guru pun menerangkan pelajaran hanya sekali masuk kelas, juga siswa bisa masuk semuanya itu harapan kita, tutur Aslindawati kepada suaralira.com (Jheff/sl)