Persisi Gelar PelatIhan CSSD Dan Temu Ilmiah Di Padang.

Persisi Gelar PelatIhan CSSD Dan Temu Ilmiah Di Padang. Padang (Sumbar) Suaralira.com - Pelatihan CSSD dan Temu Ilmiah yang digelar oleh suatu organisa Kesehatan Persatuan Sterilisasi IndonesIa (Persisi) yang bersifat Nasional yang mana pesertanya terdiri dari kalangan dokter-dokter dan perawat yang berada diwilayah Indonesia dengan mengusung tema, Patient Safety, Pengamanan Kesehatan Pasien yang digelar di hotel Amaris Padang selama 6 hari (30 Mei- 4 Juni 2022)

Persisi dibentuk di Jakarta pada tanggal 02 juni 2017.Pelatihan CSSD dan Temu Ilmiah,untuk pelatihan nya dilaksanakan selama 4 hari, tiga hari untuk teori dan satu hari untuk Bimtek. Jadi Bimtek itu untuk. Pelatihan dasarnya ke rumah Sakit Unand, selanjutnya ke Rumah Sakit M.Jamil Padang itu ada bimbingan teknis (Bimtek) .Sedangkan yang dua hari lagi untuk Temu Ilmiah.Yaitu kita membicarakan tentang pelayanan sterilisasi. Untuk itu narasumber didatang kan dari Internasional,"Ucap Silmi Yusri Ramadani.

Silmi menyampaikan kepada insan Pers disela-sela kegiatan, bahwa sterilisasi patient safety, yang berarti Rumah Sakit itu ada pelayanan sterilisasi yang berhubungan dengan pasien,dimana disini adalah instrumen yang harus kita pastikan adalah tingkat ke sterilannya sebelum dites ke pasien, instrumen itu telah melalui proses strelisasi.Itulah pelatihan diadakan bagaimana diketahui oleh peserta,karena ada yang dari tingkat dasar," Jelas Silmi.

Maksud dari tingkat dasar yaitu mereka mengetahui bagaimana dasar-dasar sterilisasi, maksudnya adalah bagaimana pencucian instrumen dikamar operasi.Jadi di Rumah Sakit itu ada instrumen yang dibutuhkan untuk penanganan pasien,misalnya operasi SC atau operasi caesar, instrumen itu harus kita pastikan sterilisasinya,itulah tanggung jawab atau tupoksi dari teman-teman yang sedang pelatihan,"Tutur Silmi.

Ada pelatihan dasar bagaimana teknis dan pelaksanaan,kemudian ada tingkat ke managemenan nya, bagaimana kita menghitung unit cost sterilisasi dan beban kerja.Konsep yang dipakai,pertama instrumen nya dipastikan harus steril. Dengan memastikan steril ada beberapa monitoring. Monitoring itu terkait dengan indikator fisika, kimia dan biologi, dan juga ada pembagian beberapa pembagian lagi,itu tergantung pada kelasnya, dan itu yang bisa kita lihat kepada pasien. Dimana instrumen itu bisa steril yaitu dari indikator itu sendiri,"Ungkap Silmi.
Prosesnya mulai dari unit kerja Poli, ruang perawatan atau ruang bedah central, hal itu paling cepaynya selama dua jam, pertama ada proses pencucian, yaitu pencucian manual dan pencucian. mesin, itu rata-rata butuh waktu satu jam. Juga nantinya ada part packing, yang paling utama konsumen kita yaitu bedah central, ada lagi dari poli-poli perawatan yang lainnya. Seperti poli mata, dan juga ada rawat inap dan ada rawat jalan.Unit yang membutuhkan instrumen steril harus lewat ke CSSD.Kalau penjadwalan ada operasi caesar itu datang ke CSSD. Kalau kita sebagai petugas pelaksana Rumah Sakit yang paling diutamakan adalah kesehatan dan kesemalatan pasien, "Pungkas Silmi, (Edril)