Suaralira.com, Pekanbaru -- Dalam mempersiapkan Akreditasi Perpustakaan Tahun 2022 Tim yang telah dibentuk Kepala SD Negeri 17 Pekanbaru Nani Supriatni, M.Pd terdiri dari Pustakawan beserta guru dan karyawan.
Pihak sekolah sedang mempetsiapkan Labelisasi pada koleksi buku yang ada di Perpustakaan " Jendela Ilmu " SD Negeri 17 Pekanbaru. Labelisasi merupakan salah satu proses administrasi yang waib dilakukan agar setiap buku terinventaris dan terverifikasi.
Pihak sekolah sekarang ini sudah mempersiapkan buku sebanyak 1700 buku sebagai koleksi untuk persiapan akreditasi sebanyak 2000 buku, "ujar Nani dijumpai awak media suaralira.com di ruangan majelis guru.
Persiapannya berjalan terus menerus berkesinambungan karena guru guru kita disamping mengurus perpustakaan juga sibuk mengajar sesuai bidang studi diemban dikelas.
Makanya kita bentuk Tim akreditasi sehingga juga bisa mengurus perpustakaan ini menuju Akreditasi. Hal ini sudah hampir setahun berjalan secara berangsur angsur untuk membenahi dan melengkapinya.
Diakui juga bahwa ruang khusus perpustakaan kita tidak punya yang kami jadikan pustaka yakni ruang belajar. Tetapi karena kita sangat butuh maka dijadikanlah ruang kelas tersebut.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru (Dispusip) mereka sangat mendukung bahkan untuk tahun ini satu satunya SD 17 yang siap di akreditasi, "ujar Nani.
Juga Nani bersyukur Dispusip sangat membantu dengan mengadakan pelatihan untuk guru guru kami bagaimana caranya untuk membuat buku ini kan harus di input kedalam sistem pelabelan atau labelisasi.
Sistem pelabelan itukan perlu ilmu, karena itulah Dispusip ikut membina tim akreditasi. Juga hal inovasi dan kreativitas kepala sekolah untuk memotivasi siswa siswi pada umumnya agar rajin membaca.
Kami pihak sekolah beragam program program untuk literasi perpustakaan ini, anak anak dibentuk bujang dan darah cilik dengan memilih dan menyeleksi sesuai karakter anak anak yang dianggap lebih cerdas dan mempunyai minat membaca yang tinggi dari setiap kelasnya.
Sehingga yang lain dapat termotivasi dan terpanggil dengan adanya bujang dan darah ini sehingga dapat mengajak teman temanya untuk dapat meramaikan ruang baca perpustakaan jendela ilmu SDN 17.
Bagi bujang Darah terpilih diberikan selempang, jadi setiap kelas terpilih di berikan selempang bujang darah cilik. Juga di pustaka ada juga pojok pojok membaca, teras membaca.
Kemudian juga ada istilah kafe literasi penuh buku, ada kafe literasi angkringan, literasi teras, literasi pustaka alam untuk literasi jadi setiap sudut ada tempat membaca, "tutup Nani. (Jheff/sl)