Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sejak tahun 2019 telah menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk kemajuan pembangunan di desa.
Program unggulan Gubernur Riau, Syamsuar tersebut difokuskan untuk penyertaan modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), penanggulangan kemiskinan, Tahfiz, Posyandu, penanganan stunting dan peningkatan kapasitas kewirausahaan pemuda pemudi desa.
Pada peresimian alun-alun Desa Tanjung Sawit, Gubri memberikan apresiasi terhadap kepala desa dan pihak-pihak terkait yang telah menggunakan bantuan keuangan khusus untuk menggerakan ekonomi masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah pak kades disini berhasil menggerakkan ekonomi desa sehingga dana yang kami berikan itu tidak sia-sia. Baik melalui badan usaha milik desanya maupun juga masyarakat yang bergerak sebagai pelaku ekonomi,” ucap Gubri di Desa Tanjung Sawit, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Jumat (04/11/2022) malam.
Gubri Syamsuar juga berharap ke depannya pengembangan desa Tanjung Sawit terus berlanjut dan masyarakat mampu mendukung unit usaha yang dimiliki BumDes Bintang Flamboyan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur BumDes Bintang Flamboyan, Syamsul Fauzi menyampaikan terima kasih yang mendalam atas program Bantuan Keuangan Khusus yang dibesut oleh Gubri Syamsuar.
“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Gubernur Riau Syamsuar yang telah berkunjung ke desa kami dan juga telah memyampaikan banyak terkait tentang bumdes. BKK tersebut sangat berarti bagi kami,” ujarnya.
Dijelaskan dia, berkat bantuan tersebut, unit usaha di BumDes Bintang Flamboyan mampu berkembang dan memiliki alat transportasi untuk pembelian bahan-bahan material yang mempermudah masyarakat.
“BKK di tahun 2020 kita belikan satu unit damptruck untuk unit usaha tranportasi. Untuk BKK tahun 2021 kita melakukan penguatan simpan pinjam disalah satu unit usaha di Bumdes Bintang Flamboyan. Dan di tahun 2022 ini bantuan keuangan khususnya rencana akan ada penambahan unit dump truck satu lagi, jadi kita akan memiliki tiga dumtruck,” jelasnya.
“BKK sendiri memang pengaruh betul dalam mengembangkan ekonomi desa. Karena berkat BKK itu kita bisa mengaktulisasikan cita-cita ekonomi desa mandiri,” lanjutnya.
Dikatakan Syamsul, bahwa dengan adanya feedback antara masyarakat dan pengelola Bumdes ini maka itu akan menambah pendapatan asli desa.
“Masyarakat sangat terbantu, yang tadinya membutuhkan material bisa pesan melalui kita karena kita mempunyai transportasinya. Jadi saling berkesinambungan nantinya uang itu masuk ke BumDes dan masuk ke pendapatan asli desa,” terangnya.
Tak ketinggalan, Direktur BumDes Bintang Flamboyan ini juga berharap bahwa bantuan keuangan khusus itu tetap terus disalurkan setiap tahunnya.
“Terkait BKK inginnya setiap selalu tahun ada. Kami bersyukur sekali mendapatkan bantuan keuangan khusus ini, artinya Bumdes Bintang Flamboyan akan selalu menciptakan inovasi baru dengan diberinya BKK oleh Bapak Guburnur Riau,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Sawit, Tu Bagus mengakatan Bumdes Bintang Flamboyan sudah memiliki empat unit usaha yang sudah berjalan. Yaitu, unit simpan pinjam, unit pasar, unit transportasi, dan unit yang mengelola alun-alun Tanjung Sawit.
“Alhamdulillah, dianggaran pendapatan belanja desa di tahun 2022 pendapatan asli desa tanjung sawit sudah menyentuh angka 177 juta rupiah,” katanya.
Lebih lanjut, Bagus juga memberikan terima kasih kepada Gubernur Riau yang telah mempunyai program unggulan seperti Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk desa.
“Dengan program unggulan beliau yaitu bantuan keuangan khusus dari Pemerintah Provinsi Riau Tanjung Sawit tahun 2022 ini mendapatkan 190 juta rupiah, karena termasuk kategori BumDes maju. Ini sangat bermanfaat sekali karena kami bisa menambah permodalan untuk Bumdes Bintang Flamboyan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Progam Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Pada tahun 2019 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memberikan BKK kepada 1.591 desa yang ada di Provinsi Riau sebesar Rp200 juta per desa.
Tahun 2020, mengalami penurunan disebabkan dampak pandemi Covid-19. Sehingga BKK yang disalurkan sebesar Rp85 juta per desa.
Sementara ditahun 2021, BKK yang disalurkan kembali naik menjadi Rp100 - Rp150 juta per desa. Jumlah tersebut disalurkan berdasarkan klasifikasi terhadap BUMDes dengan empat kategori, yakni dasar, tumbuh, berkembang, dan maju.