Suaralira.com, Pekanbaru — Khatam Alquran merupakan salah satu upacara/tradisiyang biasa dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur karena sianak sudah mampu membaca dan menamatkan Alquran.
Kepala SD Negeri 184 Pekanbaru Jannati Sulaiman, S.Pd dalam sambutannya menuturkan sesuai Acara Qatam Alquran dan Muhasabah siswa siwi SD Negeri 184 Kota Pekanbaru Tahun Pelajaran 2022 - 2023 sesuai Tema : "Jadikan Alquran Pegangan Hidup dan Tumbuhkan Kesadaran dalam Meraih Kesuksesan Masa Depan" kegiatan dilaksanakan di Mushalla Ukhwwatun Perumahan Putri Tujuh berdekatan dengan sekolah.
Dalam acara siswa siswi yang diqatam berjumlah 88 siswa dan itu ada juga siswa yang beragama kristen yang tidak ikut dalam kegiatan ini. Seluruh siswa Kelas VI yang diqatam satu persatu membacakan ayat suci al quran sesuai ilmu didapat, "ujar Nardi
Juga Jannati menuturkan dalam Kegiatan Khataman ini diharapkan dapat meningkatkan nilai religius dalam diri peserta didik serta motivasi peserta didik yang sudah menyelesaikan bacaan Al Quran 30 Juz.
Dimana untuk terus meningkatkan kemampuanya dan terus memegang teguh nilai Al Quran sebagai pedoman hidupnya, tak lupa juga untuk memotivasi peserta didik.
Pengawas Sekolah dalam sambutannya menyampaikan bahwa Qatam Alquran perlu terus dibangun. Jadikan Alquran sebagai Pedoman hidup.
Dimana perubahan zaman yang begitu pesat hingga terjadinya era disrupsi teknologi cukup berpengaruh terhadap dunia pendidikan.
Janati juga menyampaikan bahwa menyiapkan seorang generasi yang tangguh terhadap kemajuan zaman merupakan suatu kewajiban tiap satuan pendidikan.
Oleh sebab itu, salah satu hal yang harus diperkuat adalah penguatan karakter dalam diri peserta didik melalui Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-nilai Budaya sehingga menjadi pendorong utama dalam upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Yakni pendidikan yang bertujuan membentuk pelajar beriman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri serta mewujudkan pelajar yang kompetitif, bermoral, dan bertoleransi melalui nilai-nilai luhur budaya sebagai metode dan strategi serta panduan dalam pendidikan.Dalam kegiatan ini ada juga tausiah oleh ustad, dipenutup acara,"tutupnya. (**Jheff/sl)