ROKAN HULU-RIAU. suralira.com - Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di biarkan serta di telantarkan sampai membusuk karena tidak bisa diangkat oleh salah satu perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PTPN V yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Seperti yang terjadi dikebun kelapasawi milik PTPN V Sei Rokan, Kabupaten Rokan Hulu, akibatnya buah sawit menjadi membusuk dan memborondol di Tempat Pengumpulan Hasil (TPH).
Sesuai denga hasil pantauan awak media di lapangan, lebih 10 TPH yang di biarkan tanda buah segar nya sampai menjamur dan sebahagian lagi sudah menghitam karena tidak bisa di angkut karyawan yang bekerja di PTPN V kebun Sei Rokan, yang akhirnya menjadi busuk terbuang percuma, diduga adanya pembiaran.
Menurut keterangan warga yang berinisial BS yang mempunyai kebun di tengah-tengah lingkungan kebun PTPN V Sei Rokan, diseputaran afdeling 5 dan 3, mengatakan, hal seperti ini sudah sering terjadi di lakukan pihak perkebunan PTPN V Sei Rokan, mereka beralasan karena akses jalan selalu rusak.
Selain dari pada itu bekas, TBS yg di buang-buang masih banyak terlihat berserakan, dan hanya tinggal janjangan (tandan buah sawit) yang kosong sudah berwarna hitam,” jelas BS.
“Padahal, menurut peraturan dari perusahaan PTPN V selaku perusahaan BUMN, biasanya ada biaya-biaya perawatan jalan dan juga biaya cuci paret, semua kebutuhan perkebunan sudah di persiapkan oleh pihak menejemen PTPN V. Tapi kenyataannya buah sawit yang di hasilkan terbuang percuama karena kondisi jalan yang tidak terawat,” terang warga yang memiliki kebun di seputaran Afdeling PTPN V.
“Tetapi kenapa masih saja terkendala, mengangkut TBS dari TPH, apakah manager hanya duduk saja di kantor. Tanpa mengontrol anak buahnya dilapangan,”tanya BS.
Selanjutnya awak media melihat langsung kelokasi jalan, beberapa titik di AFD 3 dan 5 disitu banyak jalan-jalan yang tidak bisa di lalui kendaraan pengangkut TBS PTPN V.
Di pinggir perbatasan kebun masyarakat, sudah banyak jalan yang rusak parah, tanpa ada perbaikan sama sekali, Sampai-sampai mobil pengangkut buah sawit tak bisa masuk kelokasi.
Kemudia awak media mengkonfirmasi kepada Asum PTPN V Kebun Sei Rokan, Giarto melalui selulernya, dan Asum mengatakan, kami akan melalukan tindakan kepada asisten dan mandor kami, bapak tinggal menunjukkan lokasi kejadian itu.
Selanjutnya Giarto mengajak awak media ketemuan di kantor PTPN V pada hari Sabtu 22/11/2018 untuk mengkalirifikasi dan komfirmasi kejadian tersebut, namun tepat hari yang ditentukannya, Asum Giarto tidak dapat ditemui.***(dh)