Dekatkan Diri Kepada Sang Pencipta di Bulan Ramadhan, Warga Binaan Lapas Pekanbaru Lantunkan Zikir Asmaul Husna

PEKANBARU, Suaralira.com -- Asmaul husna adalah nama-nama yang menjelaskan sifat-sifat Allah SWT yang indah lagi baik. Asmaul Husna ini tercantum di dalam kitab suci umat Islam, Al-Qur’an. Asmaul Husna yang berjumlah 99 ini menjadi salah satu bacaan yang dijadikan dzikir muslim.Al-Rahman salah satu dari Asmaul Husna, memiliki arti Allah maha pengasih.
 
Bulan ramadhan ini menjadi ajang mendulang pahala bagi warga binaan Lapas Kelas II A Pekanbaru. Mereka terlihat begitu khusuk melantunkan zikir asmaul husna pada Senin pagi (27/03/2023). Warga binaan Lapas Pekanbaru tidak berdiam diri meskipun berada di balik jeruji besi, mereka terus mengasah ilmu keagamaan dan melantunkan asma asma allah.
 
Rohani manusia membutuhkan makanan layak nya jasmani manusia. Kalau dimensi fisik dapat hidup dan merasa senang dengan makanan yang bersifat material, maka rohani manusia akan dapat hidup dan merasa tenteram dengan makanan yang bersifat spiritual. Iman dan keyakinan adalah makanan rohani manusia. Dalam hal ini, dzikir mempunyai makna yang penting bagi kehidupan setiap insan. Makna itu sebenarnya bukan hanya menyangkut spiritual manusia, tetapi juga menyangkut fisik-biologis dan psikis (jiwa)-nya.
 
Salah satu warga binaan menjelaskan “Saya merasa senang karena bisa belajar ilmu dan mengikuti kegiatan keagamaan disini karena waktu di luar jarang melakukan kegiatan seperti ini dan saya berharap bisa mempelajarinya lebih dalam lagi sebagai bekal saya untuk mendekatkan diri dan bertemu dengan allah swt nanti,”ucapnya.
 
Kepala Seksi Pembinaan Anak Didik (Kasi Binadik) Ismadi menuturkan ada beberapa kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Lapas Pekanbaru ini yang rutin diadakan setiap hari dengan jenis kegiatan yang berbeda beda setiap harinya mulai dari hari senin sampai dengan hari sabtu. Untuk guru biasanya diminta dari kalangan warga binaan sendiri. Mereka yang sudah di anggap bisa mengajari dan memandu temannya. Selain itu, pihak Lapas juga mendatangkan guru agama dari luar Lapas atas rekomendasi dari Kementerian Agama Kota Pekanbaru.
 
“Kami berharap program pembinaan kepribadian yang diberikan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan ini dapat diterima dengan baik dan memberikan manfaat kepada WBP. kami juga berharap kepada seluruh komponen masyarakat dapat menerima dan merangkul mantan warga binan yang telah menyelesaikan masa hukumannya sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupannya kembali,” tutupnya. (Zha/St/sl)